Laba bersih tahun 2019 merosot 50%, begini penjelasan Rukun Raharja (RAJA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) masih kurang memuaskan pada tahun 2019. Hal ini lantaran laba bersih RAJA rontok 50,13% (yoy) menjadi US$ 5,70 juta. Padahal, di tahun 2018 lalu laba bersih emiten yang bergerak di industri gas tersebut mencapai US$ 11,43 juta.

Direktur Rukun Raharja Oka Lesmana menjelaskan, di tahun 2018 silam laba bersih RAJA memang mengalami pertumbuhan signifikan dari laba bersih normal perusahaan. Hasil tersebut wajar terjadi mengingat RAJA memperoleh dampak positif atas aksi korporasi berupa akuisisi perusahaan yang berinvestasi di Blok Cepu.

Baca Juga: Meski mencetak kenaikan pendapatan, laba bersih Rukun Raharja (RAJA) tergerus di 2019


Catatan Kontan, sekitar kuartal tiga 2018 RAJA mengakuisisi 100% saham DSME ENR Cepu dari Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co. Ltd dan GNG Holdings Inc, yang merupakan perusahaan asal Korea Selatan. Aksi korporasi tersebut merupakan upaya RAJA dalam pengembangan bisnis hulu minyak dan gas (migas).

“Sekarang, laba bersih perusahaan di tahun 2019 kembali ke tingkat yang normal dan ditambah dengan hasil investasi kami di Blok Cepu tersebut,” ungkap dia, hari ini (27/4).

Meski mengalami penurunan laba bersih, RAJA masih bisa mencetak kenaikan pendapatan sebesar 3,41% (yoy) menjadi US$ 122,13 juta di tahun 2019. Mayoritas pendapatan RAJA berasal dari bisnis distribusi gas alam yakni mencapai US$ 109,62 juta.

Dalam berita sebelumnya, RAJA menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,72% (yoy) di akhir tahun 2020. Jika begitu, maka ada kemungkinan pendapatan RAJA dapat mencapai US$ 127,89 juta.

Baca Juga: Hingga kuartal I, kinerja Rukun Raharja (RAJA) belum terganggu corona

Oka mengaku, pihaknya belum melakukan perubahan atas target kinerja keuangan di tahun ini. Pasalnya, manajemen RAJA saat ini masih menganalisis dampak penyebaran wabah virus corona terhadap berbagai lini bisnis perusahaan secara lebih menyeluruh.

“Kami belum dapat menyampaikan mengenai kemungkinan perubahan atas rencana kerja sebelumnya,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari