KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (
ITMG) tertekan sepanjang 2023. Laba bersih emiten tambang batubara ini terkoreksi hingga 58,30% menjadi US$ 500,33 juta per akhir 2023. Sebagai perbandingan, laba tahun berjalan ITMG yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2022 mencapai US$ 1,2 miliar. Menurut Senior Investment Analyst Stockbit Sekuritas Anggaraksa Arismunandar, capaian laba bersih ITMG tahun lalu berada di bawah ekspektasi konsensus, yakni hanya mewakili 89% dari proyeksi.
Penurunan laba bersih sejalan dengan penurunan pendapatan. ITMG mengantongi pendapatan senilai US$ 2,37 miliar di 2023, menurun 35% bila dibandingkan dengan pendapatan di 2022 yang mencapai US$ 3,63 miliar. Capaian pendapatan ITMG tahun lalu mencapai 98,7% dari estimasi konsensus.
Baca Juga: Volume Produksi dan Penjualan Batubara Indo Tambangraya (ITMG) Kompak Naik pada 2023 Menurut Angga, selain penurunan kinerja yang berada di bawah estimasi konsensus, dalam jangka pendek pergerakan harga saham ITMG berpotensi dipengaruhi oleh ekspektasi investor atas dividen final tahun buku 2023. Angga membuat beberapa proyeksi dividen final ITMG beserta dengan indikasi yield. Asumsi dividen final ini telah dikurangi oleh dividen interim
Pertama, estimasi dividend payout ratio (DPR) sebesar 65% dari laba bersih. Estimasi ini sama dengan DPR tahun buku 2022, dengan perkiraan dividen Rp Rp 1.784 per saham dan dengan estimasi yield 6,7%.
Kedua, DPR sebesar 70% atau sama dengan DPR tahun buku 2021. Estimasi ini menghasilkan dividen Rp 2.125 per saham dengan indikasi yield 8%.
Ketiga, DPR sebesar 83% yang mewakili rata-rata dividend payout selama 5 tahun terakhir. Estimasi ini menghasilkan asumsi dividen Rp 3.014 per saham dengan indikasi yield mencapai 11,4%. Menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, pergerakan saham ITMG masih berada di fase downtrend-nya dan masih didominasi oleh peningkatan volume penjualan. Dari sisi indikator lain, MACD rawan menguji area negatif dan Stochastic-nya memasuki area oversold.
Dia merekomendasikan investor untuk
wait and see terhadap saham dengan level support Rp 25.600 dan level resistance Rp 26.375. Pada perdagangan Kamis (22/2), saham ITMG ditutup melemah 1,51% ke level Rp 26.075 per saham. Dalam sepekan, saham ITMG telah
melemah 3,96%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari