JAKARTA. Kinerja PT Agis Tbk (TMPI) di kuartal ketiga tahun ini merosot. Pada triwulan ketiga ini, Perseroan hanya membukukan laba bersih Rp 7,68 miliar, atau anjlok sebesar 56,3% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai Rp 17,56 miliar. Presiden Direktur TMPI Steven Kesuma memaparkan, hingga September 2011, pendapatan perusahaan pun hanya Rp 136,21 miliar. Jumlah ini lebih rendah 25,27% dibanding periode serupa di tahun lalu yang sebesar Rp 182,27 miliar. Sampai akhir tahun, Steven memprediksikan pendapatan tidak akan bertambah terlalu banyak dari pendapatan di kuartal ketiga.Perusahaan barang elektronik ini akan mulai melakukan diversifikasi bisnis ke sektor pertambangan di tahun 2012. Steven bilang, bisnis ritel TMPI belakangan tidak berkembang baik, oleh karena itu diperlukan jalan keluar diversifikasi bisnis dalam rangka meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya. "Ekspansi tahun 2011 di bisnis ritel juga hampir tidak ada, sehingga capital expenditure (capex) di bisnis ritel hampir mendekati nol di 2011 ini," jelasnya.
Laba bersih TMPI merosot 56% di kuartal ketiga 2011
JAKARTA. Kinerja PT Agis Tbk (TMPI) di kuartal ketiga tahun ini merosot. Pada triwulan ketiga ini, Perseroan hanya membukukan laba bersih Rp 7,68 miliar, atau anjlok sebesar 56,3% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai Rp 17,56 miliar. Presiden Direktur TMPI Steven Kesuma memaparkan, hingga September 2011, pendapatan perusahaan pun hanya Rp 136,21 miliar. Jumlah ini lebih rendah 25,27% dibanding periode serupa di tahun lalu yang sebesar Rp 182,27 miliar. Sampai akhir tahun, Steven memprediksikan pendapatan tidak akan bertambah terlalu banyak dari pendapatan di kuartal ketiga.Perusahaan barang elektronik ini akan mulai melakukan diversifikasi bisnis ke sektor pertambangan di tahun 2012. Steven bilang, bisnis ritel TMPI belakangan tidak berkembang baik, oleh karena itu diperlukan jalan keluar diversifikasi bisnis dalam rangka meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya. "Ekspansi tahun 2011 di bisnis ritel juga hampir tidak ada, sehingga capital expenditure (capex) di bisnis ritel hampir mendekati nol di 2011 ini," jelasnya.