Laba Bersih Turun Jadi US 7,9 Juta, Simak Rekomendasi Saham TBS Energi Utama (TOBA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mencatat penurunan kinerja sepanjang 2023. Laba bersih TOBA yang merosot menjadi US$ 7,9 juta atau anjlok 86,33% dari capaian 2022 yang sebesar US$ 57,8 juta. 

Kemudian, berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023, TOBA juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 21,16% menjadi US$ 501,26 juta, dibandingkan tahun 2022 yang mencapai US$ 635,7 juta.

Pendapatan tersebut berasal dari penjualan ekspor batubara ke pihak ketiga sebesar US$ 378,7 juta, penjualan lokal senilai US$ 54,03 juta, pendapatan dari ketenagalistrikan sebesar US$ 59,16 juta, penjualan tandan buah segar (TBS), inti sawit, dan minyak sawit mentah sebesar US$ 5,9 juta.


Selanjutnya, berasal dari pendapatan treatment dan pembuangan limbah sebesar US$ 3,18 juta, serta pendapatan sewa kendaraan listrik senilai US$ 217.989.

Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Teken Perjanjian Jual Beli Listrik PLTS dengan PLN

Tak hanya itu, TOBA juga memperoleh pendapatan dari pelanggan seperti PLN sebesar US$ 74,3 juta, Taiwan Power Company, Taipei sebesar US$ 67,5 juta, dan Swiss Singapore Overseas Enterprise Pte. Ltd., Singapura sebesar US$ 3,06 juta.

Beban pokok pendapatan TOBA juga turun menjadi US$ 437,4 juta pada 2023, dari US$499,7 juta pada 2022.

Untuk diketahui, sepanjang tahun lalu, total aset TOBA mencapai US$ 947,8 juta, atau naik dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 899,3 juta. Selain itu, total liabilitas juga meningkat menjadi US$ 524,15 juta pada 2023, dari US$475,6 juta pada 2022.

Sementara itu, total ekuitas TOBA turun menjadi US$ 423,6 juta pada 2023, dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai US$ 423,7 juta.

Baca Juga: TBS Energi Utama (TOBA) Teken Perjanjian Jual Beli Listrik PLTS dengan PLN

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, support saham TOBA saat ini berada di Rp 250 per saham dan resistance Rp 266 per saham.

Herditya pun merekomendasikan speculative buy untuk TOBA dengan target harga Rp 280-Rp 284 per saham.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, saham TOBA tengah berada dalam tren stagnan dengan level support di Rp 260 per saham dan resistance Rp 274 per saham.

“Trennya cenderung menurun dan stagnan sehingga tengah menguji support Rp 260 per saham. Rekomendasinya wait and see,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (7/4). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati