KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) menyebut ada dua faktor penyebab penurunan laba bersih yang dialami distributor alat berat tersebut pada tahun 2022. Sebagaimana yang diketahui, pendapatan bersih KOBX naik 41,23% year on year (YoY) menjadi US$ 168,52 juta pada 2022. Sayangnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KOBX turun 69,23% (YoY) menjadi US$ 4,16 juta. Martio, Wakil Presiden Direktur Kobexindo Tractors mengatakan, ada dua faktor utama di balik penurunan laba bersih perusahaan tersebut, yakni rugi kurs dan perubahan metode pencatatan akuntansi nilai properti investasi.
Baca Juga: Segmen Penjualan Suku Cadang Turut Menjadi Pendongkrak Kinerja Kobexindo Tahun 2022 KOBX menggunakan mata uang dolar AS dalam penyajian laporan keuangan karena sebagian besar transaksi perusahaan dengan pihak prinsipal menggunakan mata utang tersebut. Sesuai regulasi, KOBX menggunakan patokan kurs tengah Bank Indonesia. Sepanjang 2022 terjadi pelemahan nilai tukar rupiah sehingga pada saat akhir tahun kurs tengah BI tampak lebih tinggi ketimbang awal tahun. "Alhasil, terjadi kerugian kurs yang merupakan kerugian, yang sebagian besar belum terealisasikan (unrealized loss)," ujar dia, Jumat (14/4).