Laba bersih Unilever (UNVR) turun 1,27% menjadi Rp 5,44 triliun hingga kuartal III



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada sembilan bulan pertama tahun ini meski pendapatan meningkat. UNVR ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 5,44 triliun hingga akhir September 2020, turun 1,27% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 5,51 triliun. 

Sementara itu pendapatan UNVR tercatat naik tipis 0,31% dari Rp 32,36 triliun menjadi Rp 32,46 triliun. Kenaikan pendapatan disebabkan oleh naiknya penjualan dalam negeri dari Rp 30,79 triliun menjadi Rp 31,03 triliun. Sementara itu penjualan ekspor tercatat turun Rp 1,57 triliun menjadi Rp 1,43 triliun. 

Penurunan laba tersebut disebabkan oleh naiknya beban pemasaran dan penjualan dari Rp 6,1 triliun menjadi Rp 6,59 triliun. Beban umum dan administrasi pun meningkat dari Rp 2,81 triliun menjadi Rp 3,18 triliun. 


Di sisi lain, Unilever Indonesia memiliki kas dan setara kas pada akhir periode sebesar Rp 664,74 miliar. Adapun ekuitas UNVR tercatat sebesar Rp 6,48 triliun dan liabilitas tercatat sebesar Rp 14,59 triliun. 

Baca Juga: Pemegang Saham Unilever di Inggris Sepakati Penyatuan Organisasi

Manajemen Unilever dalam laporan keuangan menambahkan, kejadian luar biasa Covid-19 sejak Maret 2020 telah meningkatkan ketidakpastian atas lingkungan Unilever Indonesia beroperasi dan telah mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi. Unilever memantau dampak perkembangan kejadian luar biasa tersebut terhadap aktivitas usaha dan telah mengambil langkah-langkah antisipasi yang dapat meminimalkan dampak dari kejadian luar biasa.

Dus, UNVR fokus kepada tiga hal yaitu melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan, memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk untuk membantu konsumen menghadapi keseharian di masa yang penuh tantangan ini, serta berkontribusi membantu masyarakat luas dalam berbagai upaya mengatasi pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) bakal ganti presiden direktur dan presiden komisaris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati