JAKARTA. Bisnis sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) kuartal pertama tahun ini melesu. Utamanya, mereka yang bisnis di kredit konsumsi. Meski kredit meningkat, laba usaha perusahaan malah menyusut. Salah satu perusahaan yang labanya menyusut PT Adira Dinamika Multifinace Tbk (Adira Finance). I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, mengatakan penurunan laba karena alokasi pencadangan kerugian naik. Ini artinya, kualitas pembiayaan memburuk atau terjadi peningkatan kredit macet sehingga Adira harus mendongkrak dana cadangan. Laporan keuangan Adira Finance menyatakan, kredit dengan tunggakan angsuran lebih dari 90 hari mencapai Rp 704,5 miliar atau naik 8% dari 31 Desember 2011. Pada periode yang sama, pembiayaan yang benar-benar macet, yakni tunggakan angsuran lebih dari 180 hari sebesar Rp 171,2 miliar atau naik 21%.
Laba bisnis pembiayaan tersendat
JAKARTA. Bisnis sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) kuartal pertama tahun ini melesu. Utamanya, mereka yang bisnis di kredit konsumsi. Meski kredit meningkat, laba usaha perusahaan malah menyusut. Salah satu perusahaan yang labanya menyusut PT Adira Dinamika Multifinace Tbk (Adira Finance). I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, mengatakan penurunan laba karena alokasi pencadangan kerugian naik. Ini artinya, kualitas pembiayaan memburuk atau terjadi peningkatan kredit macet sehingga Adira harus mendongkrak dana cadangan. Laporan keuangan Adira Finance menyatakan, kredit dengan tunggakan angsuran lebih dari 90 hari mencapai Rp 704,5 miliar atau naik 8% dari 31 Desember 2011. Pada periode yang sama, pembiayaan yang benar-benar macet, yakni tunggakan angsuran lebih dari 180 hari sebesar Rp 171,2 miliar atau naik 21%.