JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi, PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) membukukan pertumbuhan laba bersih 24,7% menjadi Rp 1,38 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 1,10 triliun per Desember 2014. Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, kenaikan laba yang tinggi karena rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mengalami penurunan. "Kegiatan bersih-bersih NPL di tahun 2015 membuat laba membaik," katanya, usai paparan kinerja tahun 2015, Senin (29/2). Misalnya, rasio NPL gross turun 120 bps menjadi 2,9% per Desember 2015 dibandingkan 4,1% per Desember 2014. Sedangkan, NPL net turun 10 bps menjadi 0,9% per Desember 2015 dibandingkan posisi 1,0% per Desember 2014. Hasil penurunan NPL itu karena perusahaan sangat selektif menyalurkan kredit khususnya kredit mikro. BJB sendiri mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12,0% menjadi Rp 55,30 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 49,37 triliun per Desember 2014.
Laba BJB tumbuh 24,7%
JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi, PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) membukukan pertumbuhan laba bersih 24,7% menjadi Rp 1,38 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 1,10 triliun per Desember 2014. Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, kenaikan laba yang tinggi karena rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mengalami penurunan. "Kegiatan bersih-bersih NPL di tahun 2015 membuat laba membaik," katanya, usai paparan kinerja tahun 2015, Senin (29/2). Misalnya, rasio NPL gross turun 120 bps menjadi 2,9% per Desember 2015 dibandingkan 4,1% per Desember 2014. Sedangkan, NPL net turun 10 bps menjadi 0,9% per Desember 2015 dibandingkan posisi 1,0% per Desember 2014. Hasil penurunan NPL itu karena perusahaan sangat selektif menyalurkan kredit khususnya kredit mikro. BJB sendiri mencatat pertumbuhan kredit sebesar 12,0% menjadi Rp 55,30 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 49,37 triliun per Desember 2014.