Laba BNI naik 21% ke Rp 7,1 triliun



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 7,1 triliun di sepanjang 2012. Nilai tersebut naik 21% dari posisi 2011 yang sebesar Rp 5,81%.

Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo menjelaskan, beberapa pos menyumbang kenaikan signifikan terutama pendapatan bunga dan fee based income.

Sepanjang tahun lalu, BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 200,7 triliun. Nilai ini naik 22,8% dari posisi 2011 yang sebesar Rp 163,5 triliun.


Pertumbuhan kredit tersebut, berhasil mendongkrak pendapatan bunga bersih BNI sebesar 17,1% menjadi Rp 15,5 triliun dari Rp 13,2 triliun pada 2011. Dalam periode yang sama, pendapatan non bunga BNI tumbuh 11,1% menjadi Rp 8,4 triliun dari Rp 7,6 triliun. Sumber utama pertumbuhan pendapatan non bunga adalah provisi dan komisi. Dengan peningkatan di kedua sektor ini, pendapatan operasional BNI lebih besar 14,9% menjadi Rp 23,9 triliun. "Dengan demikian income yang kami capai sudah berkelanjutan, karena pertumbuhan operating income sudah lebih tinggi dibandingkan peningkatan operating expense yang hanya naik 14,4%," tutur Gatot di Gedung BNI 46, Jakarta, Kamis (28/2). Pertumbuhan laba bersih tahun 2012 menurut Gatot merupakan hasil inovasi yang terus dilakukan oleh BNI di berbagai lini, baik di sektor konsumer dan ritel maupun business banking. Meski begitu Gatot menyebutkan bahwa BNI mendapat tekanan dari sisi imbal hasil atau net interest margin (NIM) kredit yang dikucurkan. Hal ini lantaran NIM turun tipis menjadi 10,6% di tahun 2012, dari 11% tahun sebelumnya. Namun cost of found atau beban bunga berhasil mengecil dari 3,5% di tahun 2011 menjadi 2,7% pada tahun 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: