JAKARTA. Perlambatan ekonomi tidak mempengaruhi laju pertumbuhan bisnis BNI Syariah. Lihat saja rapor kinerja terbaru anak usaha Bank BNI ini. Sepanjang semester I tahun ini, BNI Syariah mampu membukukan laba sebesar Rp 66,5 miliar, naik 22,2% dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 54,4 miliar. "Pencapaian laba dan indikator lain sesuai target," ujar Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, Jumat (18/7). Penopang laba BNI Syariah adalah penyaluran pembiayaan yang tumbuh 39,7% menjadi Rp 13,36 triliun. Kontributor terbesar pembiayaan bersumber dari segmen konsumer yang mencapai 52,8% dari total portofolio pembiayaan. Dinno menuturkan, pembiayaan konsumer didominasi oleh pembiayaan Griya iB Hasanah. Disusul oleh pembiayaan ritel produktif sebesar 22,1%, komersial sebesar 14,6%, mikro 7,3% dan kartu kredit sebesar 3,2%. "Pembiayaan segmen produktif baik komersial, ritel, serta mikro terus meningkat. Hal ini sejalan dengan arah pengembangan menjadi bank komersial sesuai dengan ketentuan BUKU oleh otoritas," jelas Dinno.
Laba BNI Syariah naik 22,2% di Semester I
JAKARTA. Perlambatan ekonomi tidak mempengaruhi laju pertumbuhan bisnis BNI Syariah. Lihat saja rapor kinerja terbaru anak usaha Bank BNI ini. Sepanjang semester I tahun ini, BNI Syariah mampu membukukan laba sebesar Rp 66,5 miliar, naik 22,2% dibandingkan periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 54,4 miliar. "Pencapaian laba dan indikator lain sesuai target," ujar Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, Jumat (18/7). Penopang laba BNI Syariah adalah penyaluran pembiayaan yang tumbuh 39,7% menjadi Rp 13,36 triliun. Kontributor terbesar pembiayaan bersumber dari segmen konsumer yang mencapai 52,8% dari total portofolio pembiayaan. Dinno menuturkan, pembiayaan konsumer didominasi oleh pembiayaan Griya iB Hasanah. Disusul oleh pembiayaan ritel produktif sebesar 22,1%, komersial sebesar 14,6%, mikro 7,3% dan kartu kredit sebesar 3,2%. "Pembiayaan segmen produktif baik komersial, ritel, serta mikro terus meningkat. Hal ini sejalan dengan arah pengembangan menjadi bank komersial sesuai dengan ketentuan BUKU oleh otoritas," jelas Dinno.