Laba BNI TW1 2017 melesat di atas Rp 3 triliun



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) per kuartal I 2017 mencatat laba bersih mencapai Rp 3,23 triliun atau tumbuh 8,5% dibandingkan laba yang diraih pada periode sama tahun 2016. Kenaikan laba bersih ini ditopang antara lain oleh pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif terutama infrastruktur.

Adapun tercatat pada tri wulan pertama tahun 2017 kredit bank berkode saham BBNI ini tumbuh 21,4% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 396,52 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta menuturkan sektor infrastruktur kuartal I 2017 yang paling menopang pertumbuhan kredit antara lain telekomunikasi, konstruksi, minyak dan gas, transportasi serta power plant. “Secara persentasi, kita perkirakan dari total infrastruktur mayoritas di jalan tol 25%, power plant 22%, telekomunikasi serta minyak dan gas masing-masing 13%,” ujarnya dalam paparan kinerja BNI, Rabu (12/4).


Kucuran kredit yang tumbuh positif tersebut diiringi pula dengan pengelolaan risiko kredit yang stabil. Langkah-langkah yang diambil BNI untuk mengelola risiko tersebut antara lain dengan merestrukturisasi kredit. Adapun, rasio kredit yang direstrukturisasi terhadap total kredit menurun dari 8,0% pada akhir tahun 2016 menjadi 7,8% pada kuartal I 2017.

Sementara dari sisi laba, terungkap bawa laba bersih BNI terbentuk oleh Pendapatan Bunga Bersih (NII) yang naik 12,3% dari Rp 6,9 triliun pada Kuartal I-2016 menjadi Rp 7,76 triliun di Kuartal I tahun ini. Pecapaian NII tersebut turut mendukung Net Interest Margin (NIM) yang tetap terjaga di level 5,6%.

Selain itu, perolehan laba juga ditopang oleh Pendapatan Non-Bunga yang naik 14,2% dari Rp 1,96 triliun di Kuartal I 2016 menjadi Rp 2,23 triliun pada Kuartal I 2017 didukung oleh kenaikan fee based income dari trade finance, pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan non-bunga lainnya. Pencapaian ini tercermin dari Return on Equity (ROE) BNI yang meningkat menjadi 16% dibandingkan posisi akhir tahun lalu 15,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto