JAKARTA. Bank perkreditan Rakyat (BPR) Karunia Kanaka mencatat pertumbuhan laba meroket tahun lalu. Laba tumbuh 233,57%, diikuti keberhasilan menurunkan rasio kredit macet alias non performing loan (NPL).Menurut Ignatius Riyadi, Direktur Utama BPR Karunia Kanaka, laba yang diperoleh mencapai Rp 1,87 miliar per Desember 2013. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding per Desember 2012 yang mencapai Rp 563 juta. "Ini berkat kinerja kita yang banyak bermain di sektor riil yakni kredit mikro dan UKM. Selain itu size kami masih kecil, jadi ruang ekspansi masih sangat besar," kata Ignatius saat dihubungi KONTAN, Selasa, (4/2).Total aset per Desember 2013 mencapai Rp 43 miliar. Meningkat 126,31% dibanding per Desember 2012 yang baru mencapai Rp 19 miliar. Untuk kredit, penyaluran hingga per Desember 2013 mencapai Rp 33 miliar. "Meningkat 120% dibanding per Desember 2012 yang mencapai Rp 15 miliar," ujar Ignatius.Tingkat NPL sendiri menurun dari semula 1,75% per Desember 2012 menjadi 1,10% per Desember 2013. Pertumbuhan dan penyaluran kredit jauh lebih besar daripada dana pihak ketiga (DPK) BPR Kanaka. Hingga per Desember 2013, BPR ini telah berhasil mencapai Rp 10,20 miliar. Jumlah ini meningkat 32,98% dibanding per Desember 2012 yang mencapai Rp 7,67 miliar. "Saat ini ini DPK kami masih didominasi deposito," pungkas Ignatius. Sebanyak 90,98% DPK saat ini adalah deposito sebesar Rp 9,28 miliar. Barulah sisanya Rp 924 juta adalah tabungan.
Laba BPR Karunia Kanaka melompat 200%
JAKARTA. Bank perkreditan Rakyat (BPR) Karunia Kanaka mencatat pertumbuhan laba meroket tahun lalu. Laba tumbuh 233,57%, diikuti keberhasilan menurunkan rasio kredit macet alias non performing loan (NPL).Menurut Ignatius Riyadi, Direktur Utama BPR Karunia Kanaka, laba yang diperoleh mencapai Rp 1,87 miliar per Desember 2013. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding per Desember 2012 yang mencapai Rp 563 juta. "Ini berkat kinerja kita yang banyak bermain di sektor riil yakni kredit mikro dan UKM. Selain itu size kami masih kecil, jadi ruang ekspansi masih sangat besar," kata Ignatius saat dihubungi KONTAN, Selasa, (4/2).Total aset per Desember 2013 mencapai Rp 43 miliar. Meningkat 126,31% dibanding per Desember 2012 yang baru mencapai Rp 19 miliar. Untuk kredit, penyaluran hingga per Desember 2013 mencapai Rp 33 miliar. "Meningkat 120% dibanding per Desember 2012 yang mencapai Rp 15 miliar," ujar Ignatius.Tingkat NPL sendiri menurun dari semula 1,75% per Desember 2012 menjadi 1,10% per Desember 2013. Pertumbuhan dan penyaluran kredit jauh lebih besar daripada dana pihak ketiga (DPK) BPR Kanaka. Hingga per Desember 2013, BPR ini telah berhasil mencapai Rp 10,20 miliar. Jumlah ini meningkat 32,98% dibanding per Desember 2012 yang mencapai Rp 7,67 miliar. "Saat ini ini DPK kami masih didominasi deposito," pungkas Ignatius. Sebanyak 90,98% DPK saat ini adalah deposito sebesar Rp 9,28 miliar. Barulah sisanya Rp 924 juta adalah tabungan.