KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang berlangsung sejak Maret lalu berdampak pada hampir seluruh sektor di Indonesia. Termasuk juga sektor perbankan. Hal ini tercermin dari laporan keuangan perbankan di semester I yang mengalami penurunan laba. Contoh, laba PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 36,9%. Namun berbeda dengan induknya, PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) mencatatkan peningkatan laba sebesar 229,7% pada semester I-2020, dibandingkan tahun lalu. Laba yang berhasil dibukukan oleh BRIS mencapai Rp 117,2 miliar.
Pendapatan bersih BRIS mengalami kenaikan 43% pada semester I-2020 menjadi sebesar Rp 14,42 triliun. Pendapatan dari piutang mengalami kenaikan 29,8% dibandingkan semester I-2019. Selain itu, dari komponen pendapatan bersih, pendapatan dari bagi hasil juga mengalami peningkatan 11,8% pada semester I-2020. Dengan realisasi tersebut, BRIS memiliki return on equity (ROE) sebesar 2,25%, lebih tinggi dibandingkan dengan ROE di semester I-2019 sebesar 0,70%. Jika dilihat dari price to book value (PBV), BRIS sudah cukup mahal. PBV emiten ini mencapai 1,13 kali dibandingkan secara historisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News