JAKARTA. Sampai akhir September ini, kinerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih lesu. Bank yang fokus pada kredit pemilikan rumah ini mengalami penurunan laba bersih di akhir kuartal III-2014 sebesar 28,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, perseroan mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp 755 miliar dari laba bersih akhir September 2013 sebesar Rp 1,05 triliun. Dia menjelaskan, penurunan ini bersumber dari pengetatan likuiditas. Di sisi lain, beban operasional membengkak.
Kenaikan biaya dana, salah satunya digunakan untuk membayar bunga simpanan nasabah sepanjang September 2013-September 2014 mencapai 11%. Namun, tidak diimbangi oleh pendapatan bunga dari pemberian kredit. "Dana pihak ketiga sepanjang sembilan bulan terakhir mengalami kenaikan. Namun tidak dibarengi dengan peningkatan bunga KPR bersubsidi. Bunga KPR non subsidi memang naik, namun angkanya tidak drastis dibandingkan dengan biaya dana yang harus dikeluarkan untuk bunga deposito," jelas Maryono di Jakarta, Senin (27/10).