Laba BTPN Syariah Naik Menjadi Rp 856 Miliar, Pembiayaan Tumbuh 11% Jadi Rp 11,1 T



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring pemulihan ekonomi, Bank BTPN Syariah berhasil menorehkan kinerja positif per Juni 2022. Penyaluran pembiayaan mencapai Rp 11,1 triliun, naik 11% year on year (yoy) dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu. 

Direktur Utama BTPN Syariah, Hadi Wibowo mengatakan, pertumbuhan pembiayaan disertai kualitas pembiayaan yang tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.

"Kami juga tercatat memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di level 48%. Jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah," kata Hadi, dalam keterangan resmi, Kamis (28/7). 


Dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp 11,9 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar atau melebih NPAT tahun 2021 yang sebesar Rp 770 miliar.  

Baca Juga: Pemain Modal Ventura Masih Selektif dalam Menyasar Startup

Sejalan dengan itu, aset perusahaan juga melonjak. Tercatat aset BTPN Syariah mencapai Rp 20,2 triliun, atau meningkat 16% yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. 

“Kami terus mengharapkan dukungan dari seluruh pihak tanpa terkecuali untuk bersama-sama mewujudkan niat baik lebih cepat sehingga bersama kita dapat memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia” terang Hadi.

Seiringberjalannya waktu, BTPN Syariah menyusun program pemberdayaan melalui program Tepat Daya Platform. Pemberdayaan digital yang memberikan akses finansial kepada masyarakat luas. 

Kemudian melakukan transformasi untuk memperluas akses keuangan bagi para nasabah inklusi yang telah tumbuh dan naik kelas. Mereka dapat melakukan pertemuan rutin sentra secara digital dibantu oleh para Mitra Tepat yang menjadi perpanjangan tangan bank.

Baca Juga: Baca Juga: Baca Juga: BTPN Syariah Ventura Membiayai Startup yang Mendukung Inklusi Keuangan di Indonesia

"Para Mitra Tepat ini didukung oleh aplikasi Warung Tepat, dimana melalui aplikasi tersebut, nasabah dapat melakukan pelayanan setor dan tarik tunai," terangnya.  

Selain itu, untuk membuka rekening hingga melayani transaksi, seperti membeli pulsa dan membayar tagihan, termasuk layanan e-commerce untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Tidak hanya untuk nasabah pra dan cukup sejahtera, bank berkode saham BTPS ini juga menyempurnakan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Tepat Mobile Banking dan internet banking untuk mengoptimalkan kemudahan bertransaksi. Serta bisa terlibat dalam memberdayakan masyarakat inklusi.

Berangkat dari kebutuhan akses pasar masyarakat inklusi. BTPN Syariah mendirikan modal ventura. Yakni BTPN Syariah Venture Capital. Langkah ini memudahkan kolaborasi dengan partner-partner strategis dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depan. 

Baca Juga: Ini Sektor yang Akan Menjadi Fokus Pendanaan BTPN Syariah Ventura untuk Didanai

"Sebagai implementasinya, pendanaan perdana jatuh kepada Dagangan, platform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga di kota tier 3-4 di pedesaan," jelasnya. 

Dengan kehadiran Dagangan, para nasabah BTPN Syariah yang telah melek teknologi lebih dulu (disebut Mitra Tepat) dapat mengakses kebutuhan persediaan dan menjual produk mereka di aplikasi Warung Tepat yang telah terafiliasi dengan Dagangan. 

"Ini adalah bagian dari  langkah-langkah BTPN Syariah untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sesuai aspirasi bank untuk menciptakan sharia digital ecosystem for unbanked," ujar Hadi. 

Baca Juga: Modal Ventura BTPN Syariah Resmi Beroperasi, Siap Layani Nasabah Inklusi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian