KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan dari bisnis jaringan transmisi listrik, energi, dan jembatan yang meningkat drastis di kuartal III-2017 membuat pendapatan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) melonjak. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (27/10), BUKK berhasil mencatat pendapatan kontrak konstruksi dan kontrak non konstruksi sebesar Rp 1,45 triliun di kuartal ketiga tahun ini. Jumlah ini naik 53,54% dibanding pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 947,27 miliar. Peningkatan ini terjadi akibat melonjaknya pendapatan perusahaan dari lini bisnis jaringan transmisi listrik, energi, dan jembatan. Hingga akhir September, pendapatan dari lini bisnis ini tercatat sebesar Rp 907,97 miliar. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding kuartal III-2016 lalu sebesar Rp 367,79 miliar. Bisnis penjualan listrik (PLTM) perusahaan di periode ini pun bertambah menjadi Rp 15,03 miliar dari sebelumnya Rp 9,33 miliar. Meski begitu, pendapatan dari bisnis penyediaan peralatan jalan, kendaraan khusus, shelter dan perlengkapan migas, penyediaan fasilitas bandara dan penerbangan, serta penjualan peralatan forging mengalami penurunan selama kuartal ketiga lalu.
Laba Bukaka melonjak 500% kuartal ketiga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan dari bisnis jaringan transmisi listrik, energi, dan jembatan yang meningkat drastis di kuartal III-2017 membuat pendapatan PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) melonjak. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Jumat (27/10), BUKK berhasil mencatat pendapatan kontrak konstruksi dan kontrak non konstruksi sebesar Rp 1,45 triliun di kuartal ketiga tahun ini. Jumlah ini naik 53,54% dibanding pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 947,27 miliar. Peningkatan ini terjadi akibat melonjaknya pendapatan perusahaan dari lini bisnis jaringan transmisi listrik, energi, dan jembatan. Hingga akhir September, pendapatan dari lini bisnis ini tercatat sebesar Rp 907,97 miliar. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding kuartal III-2016 lalu sebesar Rp 367,79 miliar. Bisnis penjualan listrik (PLTM) perusahaan di periode ini pun bertambah menjadi Rp 15,03 miliar dari sebelumnya Rp 9,33 miliar. Meski begitu, pendapatan dari bisnis penyediaan peralatan jalan, kendaraan khusus, shelter dan perlengkapan migas, penyediaan fasilitas bandara dan penerbangan, serta penjualan peralatan forging mengalami penurunan selama kuartal ketiga lalu.