Laba BUMI meloncat 291% di kuartal I 2017



JAKARTA. Kinerja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terangkat oleh prospek batubara yang lebih baik sepanjang Kuartal I-2017. Pada periode itu, BUMI mencetak kenaikan pendapatan 59% year on year (yoy) menjadi US$ 10,3 juta.

Beban usaha yang tinggi sejatinya membuat perseroan mencetak rugi usaha sebesar US$ 4,5 juta dari sebelumnya untung US$ 841.845. Namun, margin laba bersih BUMI tertolong oleh adanya laba entitas asosiasi yang naik 214% menjadi US$ 27,6 juta dan penyusutan beban bunga dan keuangan sebesar 73% menjadi US$ 44,53 juta.

Karena itu, laba bersih BUMI pun melonjak 291,81% menjadi US$ 88,04 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih BUMI hanya sebesar US$ 22,46 juta. Laba per 1.000 saham perseroan sebesar US$ 2,44 per saham naik dari sebelumnya US$ 0,62 per saham.


"Volume penjualan di Kuartal I 2017 sama seperti periode yang sama tahun lalu karena curah hujan yang tinggi. Namun, hal itu dikompensasi dengan kenaikan harga rata-rata sebesar 35,7% menjadi US$ 54,2 per ton," ujar Dileep Srivastava, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI kepada KONTAN, Sabtu (29/4).

Perseroan masih yakin, hingga akhir tahun ini BUMI masih akan dapat mencapai target volume penjualan sebesar 90 juta ton dengan harga rata-rata yang naik sekitar 30% dibandingkan tahun lalu.

Di sisi lain, BUMI masih mencatatkan defisiensi modal sebesar US$ 2,7 miliar. Hal ini karena liabilitas perseroan masih tinggi, yakni sebesar US$ 5,8 miliar. Sementara itu, total aset BUMI mencapai US$ 3,11 miliar. Di sisi lain, total kas BUMI hanya tercatat sebesar US$ 8,6 juta.

Dalam waktu dekat, BUMI akan menggelar rights issue dengan melepas 28,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Nilainya mencapai US$ 2,01 miliar atau setara dengan Rp 26,62 triliun.

Bersamaan dengan itu, BUMI juga akan menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebanyak 9,1 miliar unit dengan jumlah pokok US$ 639 juta atau setara Rp 8,45 triliun. Sehingga, total aksi korporasi Grup Bakrie itu mencapai Rp 35,07 triliun.

Nantinya, setiap 100 saham akan memperoleh 78 HMETD seri A. Setiap satu HMETD Seri A memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli satu saham baru seri B dengan harga pelaksanaan Rp 926,16. Lalu, setiap 100 saham akan memperoleh 25 HMETD Seri B yang bisa ditukar dengan OWK di harga yang sama.

BUMI juga sudah menentukan pembeli siaga yang akan menyerap HMETD apabila tidak diserap oleh pemegang saham. Bertindak sebagai pembeli siaga adalah PT Samuel International sebesar US$ 1,9 miliar atau Rp 26,36 triliun. Samuel akan memberikan komitmen penuh dalam rights issue ini di harga yang sama.

Pembeli siaga lainnya adalah PT Danatama Capital Group dengan komitmen penuh sebesar US$ 19,9 juta. Sementara itu, yang bertindak sebagai pembeli siaga sehubungan dengan sisa OWK adalah kreditor konversi OWK dengan jumlah US$ 639 juta.

Pada perdagangan Jumat (28/4), harga saham BUMI turun 1,32% menjadi Rp 448 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia