Laba Chandra Asri tergerus 31,85% akibat peningkatan beban bahan baku



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatatkan pendapatan US$ 695,28 juta sepanjang tiga bulan pertama di tahun 2018 ini. Pendapatan ini naik 9,88% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 632,74 juta.

Meski pendapatan naik, laba TPIA tergerus 31,8% menjadi US$ 73,40 juta. Di kuartal I-2017, laba Chandra Asri mencapai US$ 107,7 juta.

Dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/6), beban pokok pendapatan Chandra Asri membengkak menjadi sebesar US$ 554 juta di kuartal I-2018. Sebelumnya, beban pokok pendapatan perusahaan ini adalah sebesar US$ 456 juta atau mengalami kenaikan sebesar 21,4%.


Biaya bahan baku meningkat menjadi sebesar US$ 392 juta di tahun 2018 dari sebelumnya sebesar US$354 juta, sehingga biaya produksi naik sebesar 11%.

Margin laba kotor Chandra Asri pada kuartal pertama tahun ini sebesar 20,27%. Margin ini turun jika dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun lalu sebesar 27,86%.

Penjualan lokal masih mendominasi pendapatan TPIA di kuartal pertama tahun ini. Penjualan lokal sebanyak 74% atau sebesar US$ 514 juta. Sisanya diperoleh dari penjualan yang berasal dari luar negeri.

Chandra Asri mengerek porsi penjualan lokal ini. Kuartal satu tahun lalu, porsi penjualan lokal TPIA sebesar 66,80%. Dari nominal pun, penjualan ekspor turun dari US$ 206,45 juta di kuartal satu tahun lalu menjadi US$ 176,43 juta.

Per akhir Maret, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini US$ 2,97 miliar. Total aset ini turun tipis dari akhir Desember 2017 sebesar US$ 2,99 miliar.

Total liabilitas TPIA sebesar US$ 1,22 miliar, turun 7,11% jika dibandingkan dengan akhir Desember 2017. Ekuitas TPIA sebesar US$ 1,74 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati