JAKARTA. Kondisi ekonomi yang tidak stabil pada tahun ini berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Bank CIMB Niaga. Per kuartal III 2013, laba konsolidasi bank ini hanya mencapai Rp 3,21 triliun. Jumlah tersebut cuma naik tipis 3,55% ketimbang periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,1 triliun. Kenaikan laba bersih didukung pendapatan bunga bersih sebesar Rp 7,51 triliun dan pendapatan nonbunga sebesar Rp 2,55 triliun. Kedua kantong pendapatan itu cuma tumbuh 5% ketimbang kuartal III 2012. Pendapatan bunga tak melesat lantaran penyaluran kredit hingga September 2013 hanya tumbuh 12% menjadi sebesar Rp 155,54 triliun. Pertumbuhan kredit sejalan dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh 12% menjadi Rp 163,01 triliun. Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan kondisi pasar tengah tidak stabil lantaran likuiditas makin ketat. Di tengah persaingan perebutan dana yang kian sengit, CIMB Niaga mau tak mau harus menyeimbangkan portofolio untuk memperoleh kualitas aset yang lebih baik. Upaya CIMB Niaga membuahkan penurunan rasio kredit bermasalah dari 2,8% menjadi 2,33%. "Kami memperhatikan dampak pertumbuhan kredit dan dana nasabah terhadap margin bunga bersih," katanya.
Laba CIMB Niaga cuma naik 3,55%
JAKARTA. Kondisi ekonomi yang tidak stabil pada tahun ini berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Bank CIMB Niaga. Per kuartal III 2013, laba konsolidasi bank ini hanya mencapai Rp 3,21 triliun. Jumlah tersebut cuma naik tipis 3,55% ketimbang periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 3,1 triliun. Kenaikan laba bersih didukung pendapatan bunga bersih sebesar Rp 7,51 triliun dan pendapatan nonbunga sebesar Rp 2,55 triliun. Kedua kantong pendapatan itu cuma tumbuh 5% ketimbang kuartal III 2012. Pendapatan bunga tak melesat lantaran penyaluran kredit hingga September 2013 hanya tumbuh 12% menjadi sebesar Rp 155,54 triliun. Pertumbuhan kredit sejalan dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang juga tumbuh 12% menjadi Rp 163,01 triliun. Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan kondisi pasar tengah tidak stabil lantaran likuiditas makin ketat. Di tengah persaingan perebutan dana yang kian sengit, CIMB Niaga mau tak mau harus menyeimbangkan portofolio untuk memperoleh kualitas aset yang lebih baik. Upaya CIMB Niaga membuahkan penurunan rasio kredit bermasalah dari 2,8% menjadi 2,33%. "Kami memperhatikan dampak pertumbuhan kredit dan dana nasabah terhadap margin bunga bersih," katanya.