Laba CIMB Niaga ditopang fee based income



JAKARTA. Bank CIMB Niaga berhasil membukukan laba bersih Rp 1,55 triliun pada semester pertama tahun ini atau tumbuh 37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontribusi pertumbuhan laba ini berasal dari pendapatan non bunga (fee based income).Semester pertama lalu, pendapatan non bunga melonjak 86,9% menjadi Rp 1,57 triliun dari Rp 839,17 miliar dari Juni 2010. Kontribusi fee based income terbesar datang dari bisnis arranger dan fee sindikasi kredit yang tumbuh 449% menjadi Rp 111 miliar. Kontribusi lainnya datang dari bisnis kostudian yang tumbuh 29% menjadi Rp 75 miliar. Sementara pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 7,37% dari Rp 3,53 triliun menjadi Rp 3,79 triliun.Direktur Utama Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, peningkatan fee based income merupakan salah satu strategi bank investor asal Malaysia ini untuk mempertahankan pertumbuhan laba dan memberikan kenyamanan nasabah dalam menggunakan jasanya. "Kami ingin menggenjot fee based income kami menjadi 25% dari total pendapatan. Saat ini kontribusinya masih 19-20% dari total pendapatan," ujarnya, Senin (8/8).Arwin bilang kontribusi fee based income akan digenjot melalui jasa-jasa yang berhubungan dengan penyaluran kredit. "Kami ingin tetap menjadi bank yang produktif dalam menjalankan bisnis perbankan. Kami juga akan meluncurkan layanan mobile banking yang bisa meningkatkan fee based income," tambahnya.Hingga kuartal kedua lalu, telah menyalurkan kredit sebesar Rp 116,61 triliun. Angka ini tumbuh 27% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar penyaluran kredit korporasi mencapai 29% menjadi Rp 37,89 triliun. Kredit komersial tumbuh 26% menjadi Rp 40,99 triliun dan ritel tumbuh 24% menjadi Rp 35,37 triliun. Adapun loan to deposit ratio (LDR) 93,42%.Terbitkan SubdebtCIMB Niaga juga berencana untuk menjaga capital adequacy ratio atau rasio kecukupan modal (CAR) dikisaran 13-14%. Pada kuartal kedua lalu, CAR CIMB Niaga mencapai 13,76%. Opsi yang dipilih adalah rights issue atau penerbitan saham baru atau obligasi subordinasi (subdebt).Direktur Keuangan dan Perencanaan dan Strategis Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengatakan rencana penambahan modal tersebut akan direalisasikan tahun depan yang disesuaikan ekspansi kredit. "Tahun ini kami targetkan kredit tumbuh 22%, dengan pertumbuahn sebesar itu akhir tahun CAR kami akan turun menjadi 12,5-12,8%. Tiap menyalurkan kredit Rp 1 triliun CAR kami akan turun 7-8 bps," ujarnya.Wan Razly mengungkapkan jika pihaknya jadi, pihaknya akan menerbitkan subdebt minimal Rp 1 triliun dengan mata uang rupiah. "Kalau dibawah Rp 1 triliun kami rugi karena biaya bunga yang dibayarkan sangat mahal," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can