KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) mencatatkan laba bersih Rp 778,99 miliar di semester I 2023. Keuntungan emiten properti ini turun 22,47% dari semester I 2022 yang sebesar Rp 1 triliun. Penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penurunan pendapatan di separuh pertama 2023. CTRA membukukan pendapatan sebesar Rp 4,46 triliun di semester I 2023. Pendapatan Ciputra Development turun 4,08% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,66 triliun.
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, penurunan dari porsi terbesar pendapatan CTRA berasal dari penjualan kavling, rumah hunian, dan ruko, yang hanya Rp 2,85 triliun.
“Penjualan kavling, rumah hunian, dan ruko turun 11,76% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 3,23 triliun,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (14/11).
Baca Juga: Bukukan Kinerja Ciamik, Cermati Rekomendasi Saham Astra International (ASII) Selain itu, hal itu juga disebabkan naiknya beban pokok penjualan CTRA ke Rp 2,36 triliun per September 2023 dari Rp 2,29 triliun pada periode sama tahun lalu. “Kenaikan beban pokok penjualan ini terjadi di tengah penurunan pendapatan, sehingga menyebabkan laba kotor Ciputra Development melorot 10,97%,” ungkapnya. Andhika melihat, kinerja CTRA pada kuartal IV 2023 sampai awal tahun 2024 masih akan stagnan. Sebab, The Fed masih berpeluang menaikkan suku bunga sampai target inflasi di Amerika Serikat (AS) sebesar 2%-4% bisa tercapai. “Sementara, sentimen positif untuk CTRA adalah Pemerintah yang memberikan insentif untuk pembelian properti Rp 2 miliar akan bebas pajak,” tuturnya.
Andhika pun merekomendasikan
buy on weakness untuk CTRA dengan target harga Rp 1.190 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi