KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Digital Mediatama Maxima Tbk (
DMMX) meraup pendapatan Rp85,23 miliar atau meningkat 479% dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka Rp14,72 miliar. Senada, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ikut terkerek naik hampir 500% yakni dari Rp1,48 miliar menjadi Rp8,81 miliar pada kuartal I 2020. Manajemen DMMX menjabarkan peningkatan tersebut disokong kuat melalui ekspansi bisnis digital
cloud advertising dan
trade marketing atau yang tersedia dalam aplikasi Pojok Bayar.
Baca Juga: Digital Mediatama Maxima (DMMX) raih kenaikan pendapatan 260% Peningkatan jumlah layar yang tersebar di bawah Managed Services juga turut mendorong pendapatan penjualan perangkat keras DMMX sebesar hampir dua kali lipat, menjadi Rp17,3 miliar. "DMMX tetap berada di jalur strategi dalam memperluas penetrasi layar digital
cloud advertising dan
Digital cloud advertising Perseroan, yang merupakan gabungan
Managed Services dan
Infrastructure as a Services, sebagai bisnis inti. Lini bisnis ini membukukan pertumbuhan pendapatan 64,6% secara tahunan menjadi Rp6,4 miliar di kuartal I 2020," jelas Manajemen DMMX dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Jumat (12/6). Pihaknya melanjutkan, hal ini mewakili basis
recurring revenue yang lebih besar, yang diterima dari penyediaan dukungan layanan atau untuk layar yang terpasang di lokasi pelanggan, yang mencapai lebih dari 9.700 layar, atau bertambah 68,9%, hingga Maret 2020. DMMX juga menyatakan masih berfokus pada perluasan (
rolling-out) layar digital cloud di antara mitra-mitra ritel tradisional, terutama minimarket, mengingat pentingnya kepentingan strategis mereka sebagai pendorong pertumbuhan utama yang menghasilkan
recurring revenue yang stabil dan sehat di masa depan. "Dengan demikian, antara bulan April hingga pertengahan Mei 2020, penyebaran layar terus berlanjut dengan lebih dari 300 layar ditambahkan ke platform cloud advertising DMMX, hal ini berkontribusi terhadap total lebih dari 10.000 layar dibandingkan kuartal I tahun lalu, atau lebih besar sekitar 76% tahun ini," lanjutnya. Ke depannya, sembari memantau periode transisi, DMMX tetap menjangkau berbagai klien utama dalam industri minimarket dan restoran, untuk area yang berlokasi di luar mall, dibebaskan dari program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pemerintah yang bertujuan untuk mengekang penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Telefast lndonesia (TFAS) dan Digital Mediatama (DMMX) akan buyback saham mulai Maret Aplikasi Pojok Bayar juga terus mencatat peningkatan jumlah pengguna, terlihat dengan bertambahnya, lebih dari 6.000 pengguna, antara April hingga pertengahan Mei. Sedangkan pada Mei 2020, penambahan pelanggan sudah lebih dari total 59.000. Sementara itu, memasuki fase transisi ke "New Normal" pada Juni 2020, DMMX optimistis mengambil langkah-langkah ekspansi, salah satunya potensi ekspansi digital cloud signage bagi para Usaha Kecil Menengah. "Melihat tren masa depan, DMMX mulai menilai kemungkinan untuk mengembangkan bisnis digital
cloud signage sebagai bagian dari Office Solutions guna mendukung implementasi "New Normal" bagi para UKM. Salah satu solusi yang diharapkan dapat membangkitkan minat para pelaku usaha adalah integrated meeting rooms dengan fitur konferensi video," pungkasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto