KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (
DSNG) mencatat perolehan laba semester I 2022 sebesar Rp 467 miliar atau naik 119% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan laba ini diakui manajemen karena didorong oleh kenaikan harga penjualan CPO dan PKO serta kinerja positif dari segmen produk kayu. Selama enam bulan pertama tahun ini, DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun, naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana penjualan dari segmen kelapa sawit memberikan kontribusi 80% atau sekitar Rp 3,0 triliun. Penjualan segmen kelapa sawit tersebut naik 11%, meskipun dibandingkan tahun lalu volume penjualan CPO DSNG turun 24% akibat belum pulihnya produksi CPO, terutama di kuartal I 2022.
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, mengatakan kinerja Dharma Satya Nusantara masih didorong oleh kenaikan harga jual CPO sebagai imbas berkurangnya pasokan minyak nabati global akibat adanya perang Rusia dan Ukrania.
Baca Juga: IHSG Hari Ini (26/7) Rawan Melemah, Berikut Saham-saham Pilihan yang Bisa Dicermati Asal tahu saja, harga CPO DSNG pada semester I naik 40% menjadi Rp 11,8 juta per ton, sedangkan harga PKO juga naik 68% menjadi Rp 25,6 juta per ton. “DSNG menikmati
flag fall dari kenaikan harga CPO, di mana kontribusi segmen minyak sawit menyumbang sekitar 80% dari total pendapatan DSNG,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (29/7). Di samping itu, Andrianto menjelaskan lebih lanjut, segmen produk kayu juga masih berlanjut menghasilkan kinerja yang menggembirakan sehingga memperkuat kinerja DSNG secara group. Dari sisi operasional, produksi Tandan Buah Segar (TBS) DSNG pada kuartal kedua tahun ini mulai menunjukkan tren
recovery, dengan berakhirnya dampak lanjutan 24 bulan El-Nino di Kalimantan Timur pada kuartal pertama 2022 yang lalu.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham DSNG, MNCN dan EXCL dari Artha Sekuritas Untuk Rabu (20/7) Hal ini ditandai dengan peningkatan produksi TBS pada kuartal kedua 2022 yang cukup signifikan dibandingkan kuartal I 2022 sebesar 22%
quarter to quarter (QoQ) di mana produksi TBS pada bulan Juni 2022 bahkan telah melampaui pencapaian produksi Juni tahun sebelumnya. Pada semester I 2022, DSNG memperoleh pencapaian EBITDA sebesar Rp 1,2 triliun, naik 47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan EBITDA margin sebesar 31%, naik dari 25% pada semester I tahun lalu.
Selain minyak sawit, segmen usaha produk kayu DSNG juga masih berlanjut menghasilkan kinerja positif dengan kenaikan sales volume maupun harga penjualan rata-rata, seiring dengan membaiknya perekonomian di negara-negara importir, khususnya di Amerika Serikat, Kanada dan Jepang, yang menjadi pasar utama produk kayu DSNG. Pendapatan dari segmen usaha produk kayu pada semester I 2022 tercatat sebesar Rp782 miliar, meningkat 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan volume penjualan produk
engineered flooring sebesar 22% dan kenaikan harga penjualan rata-rata produk panel sebesar 25% seiring pulihnya permintaan dari pasar Jepang sebagai pasar utama produk panel. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli