JAKARTA. Harga nikel diprediksi akan terus meningkat. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten yang menjajakan produk nikel. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu emiten yang bisa merayakan berkah tersebut. Pada kuartal 1-2017, ANTM membukukan penjualan sebesar Rp 1,65 triliun. Sedangkan laba bersih ANTM pada kuartal 1-2017 sebesar Rp 6,63 miliar. Dibandingkan dengan kuartal 1-2016, ANTM membukukan penjualan sebesar Rp 1,98 triliun dan laba bersih Rp 5,29 miliar. Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan pada 2017, pendapatan ANTM diperkirakan tumbuh 12% menjadi Rp 10,2 triliun. Sementara laba bersih ANTM akan tumbuh 327% menjadi Rp 278 miliar. "Sejak semester I-2017, produksi feronikel ANTM naik sebesar 12% menjadi 9.327 ton. Selain itu, ANTM juga tetap meningkatkan kapasitas produksi emas karena meningkatnya permintaan emas dunia dari negara-negara di kawasan Asia dan Afrika," terang Nafan kepada KONTAN, Jumat (11/8)/ Saat ini, ANTM memiliki price earning ratio (PER) sebesar 612 kali. Level ini dinilai cukup mahal. Saat ini, PBV ANTM yakni 0,9 kali atau masih dibawah 1 kali. Nafan merekomendasikan buy ANTM pada level 930. Pada penutupan perdagangan hari ini (11/8), saham ANTM ditutup pada level Rp 690. "Kalo teknikal, saya lebih suka ANTM, karena belum bullish trend. Trennya masih membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya," kata Nafan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba diramal naik 327%, analis sarankan buy ANTM
JAKARTA. Harga nikel diprediksi akan terus meningkat. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten yang menjajakan produk nikel. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi salah satu emiten yang bisa merayakan berkah tersebut. Pada kuartal 1-2017, ANTM membukukan penjualan sebesar Rp 1,65 triliun. Sedangkan laba bersih ANTM pada kuartal 1-2017 sebesar Rp 6,63 miliar. Dibandingkan dengan kuartal 1-2016, ANTM membukukan penjualan sebesar Rp 1,98 triliun dan laba bersih Rp 5,29 miliar. Muhammad Nafan Aji analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan pada 2017, pendapatan ANTM diperkirakan tumbuh 12% menjadi Rp 10,2 triliun. Sementara laba bersih ANTM akan tumbuh 327% menjadi Rp 278 miliar. "Sejak semester I-2017, produksi feronikel ANTM naik sebesar 12% menjadi 9.327 ton. Selain itu, ANTM juga tetap meningkatkan kapasitas produksi emas karena meningkatnya permintaan emas dunia dari negara-negara di kawasan Asia dan Afrika," terang Nafan kepada KONTAN, Jumat (11/8)/ Saat ini, ANTM memiliki price earning ratio (PER) sebesar 612 kali. Level ini dinilai cukup mahal. Saat ini, PBV ANTM yakni 0,9 kali atau masih dibawah 1 kali. Nafan merekomendasikan buy ANTM pada level 930. Pada penutupan perdagangan hari ini (11/8), saham ANTM ditutup pada level Rp 690. "Kalo teknikal, saya lebih suka ANTM, karena belum bullish trend. Trennya masih membentuk fase akumulasi dalam rangka membentuk pola uptrend ke depannya," kata Nafan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News