KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Eastparc Hotel Tbk (
EAST) menjadi salah satu emiten perhotelan mencatat kinerja ciamik pada kuartal III 2022. Emiten perhotelan yang berlokasi di Yogyakarta ini berhasil meraih pendapatan Rp 60,39 miliar pada periode Januari-September 2022. Pendapatan ini melesat 98,91% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,36 miliar. Rinciannya, pendapatan dari penyewaan hotel sebesar Rp 39,06 miliar. Kemudian pendapatan dari makanan dan minuman berkontribusi senilai Rp 19,75 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 1,57 miliar.
Setelah dikurangi sejumlah beban, emiten ini membukukan laba periode berjalan senilai Rp 19,99 miliar naik hingga empat kali lipat atau 313% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 4,84 miliar.
Baca Juga: Eastparc Hotel (EAST) Merevisi Naik Target Pendapatan Sepanjang Tahun 2022 Secara umum, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis melihat, kinerja emiten perhotelan kemungkinan masih akan cenderung tertekan karena sebagian emiten perhotelan masih mencatatkan rugi pada triwulan 2, misalnya saja PT Hotel Sahid Jaya Tbk (
SHID) dan PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (
JIHD). Adapun kinerja EAST sudah mengalami perbaikan dari kuartal pertama tahun ini.
"Perbedaannya adalah dari
operating expense, di mana emiten EAST mencatatkan
operating expense yang tidak begitu besar dibandingkan dengan emiten lainnya. Sehingga emiten EAST bisa mencatatkan laba," papar Azis pada Kontan, Selasa (11/10). Ke depannya, Azis memandang kinerja perhotelan bisa meningkat seiring dengan mobilitas yang sudah kembali pulih sehingga bisa meningkatkan kunjungan turis baik lokal maupun mancanegara. Menurutnya, hal ini juga tercermin dari data kunjungan turis yang terpantau meningkat. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi emiten perhotelan ada ancaman inflasi serta resesi ekonomi yang bisa menjadi penghambat kinerja.
Baca Juga: Laba Bersih Eastparc Hotel (EAST) Melesat 314,5% pada Kuartal III-2022 Jika dilihat secara valuasi, sambung Azis saham EAST dan JIHD berada di bawah valuasi PBV rata-rata industri. Tetapi emiten JIHD memiliki fluktuasi harga yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, Azis bilang pelaku pasar bisa mencermati saham EAST, tetapi perlu diwaspadai karena kenaikan yang sudah tinggi membuat saham EAST rawan mengalami koreksi. Ia menyarankan pelaku pasar untuk dapat melakukan
trading buy jika terdapat pembalikan arah dengan potensi
upside 5%-10%. Kanaka Hita Solvera William Wibowo memberikan rekomendasi
sell on strength saham EAST dengan
support di Rp 102 dan
resistance di Rp 128. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli