Laba emiten asuransi di kuartal III-2021 masih merekah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi umum di kuartal tiga kembali melanjutkan pemulihan seiring kasus pandemi Covid-19 mulai mereda. Hal tersebut terlihat dari mayoritas emiten asuransi yang membukukan pertumbuhan laba di periode tersebut.

Jika melihat data OJK, laba hasil usaha asuransi umum di kuartal III tahun ini masih tumbuh 33,65% year-on-year menjadi Rp 4,16 triliun. 

Sebagai perbandingan, di tahun sebelumnya industri asuransi umum mencatat laba hasil usaha asuransi mencapai Rp 5,56 triliun.


Salah satu emiten yang mencatatkan pertumbuhan laba di periode ini yaitu PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI). Tercatat, laba yang dibukukan LPGI sebesar Rp 110,16 miliar yang berarti tumbuh 58,82% yoy.

Hasil tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan premi hingga 45,48% yoy menjadi Rp 1,26 triliun. Adapun, lini bisnis asuransi kesehatan masih menjadi portofolio yang paling besar dengan nilai mencapai Rp 738,07 miliar dan tumbuh 13% yoy.

“Pertumbuhan sesuai dengan rencana bisnis. Dari sisi premi, semua lini bisnis bertumbuh kecuali kendaraan bermotor,” ujar Presiden Direktur LPGI Agus Benjamin.

Baca Juga: Tugu Insurance mencatatkan laba sebesar Rp 229 miliar hingga kuartal III 2021

Agus bilang, pihaknya berusaha mempertahankan hasil positif tersebut sampai akhir tahun 2021. Lini bisnis properti dan kesehatan masih menjadi unggulan dari LPGI di kuartal terakhir tahun ini.

“Karena LPGI punya kapasitas di lini tersebut,” imbuh Agus.

Sementara itu, Agus menilai kinerja keuangan tahun ini masih akan belum pulih ke level sebelum pandemi. Namun, ia berharap kondisi akan semakin membaik di tahun depan meskipun tetap harus melihat situasi.

Emiten asuransi umum lainnya, PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) pun memiliki nasib yang sama dengan pertumbuhan laba. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Maximus Insurance membukukan laba bersih setelah pajak sebesar lebih dari Rp 40 miliar pada kuartal ketiga tahun ini, naik 153% dari periode yang sama tahun lalu.

"Kenaikan laba bersih ini konsisten dibukukan perseroan sejak kuartal kedua dimana tercatat peningkatan sebesar 117% dibandingkan tahun lalu atau senilai Rp12 miliar per Juni 2021," ujar Direktur Utama Maximus Insurance, Jemmy Atmadja.

Tiga emiten asuransi lain yang mencatat pertumbuhan laba ialah PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) yang tumbuh 32,68% atau senilai Rp 107,58 miliar, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang tumbuh 16,08% dengan nilai Rp 9,53 miliar, dan PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk (ABDA) dari Rp 76,98 miliar menjadi Rp 116,05 miliar pada kuartal tiga.

Sementara itu, penurunan laba masih dialami PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk yang turun 68,92% yoy menjadi Rp 2,39 miliar.

Menanggapi kondisi tersebut, Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bidang Information and Applied Technology Dody A.S. Dalimunthe bilang keberhasilan pertumbuhan laba merupakan hasil dari upaya survival mode dan perbaikan internal perusahaan agar dapat menjaga performance tetap bagus di tengah pandemi.

“Upaya yang dilakukan ini berbeda tiap perusahaan, sehingga ada yang mencatatkan hasil baik secara keuntungan, tapi ada jugà yang mencatatkan kerugian,” ujar Dody.

AAUI berharap pertumbuhan premi asuransi umum sampai akhir tahun 2021 akan sama dengan kondisi sebelum pandemi. Hal tersebut melihat kondisi perkembangan aktivitas ekonomi saat ini yang dirasa memungkinkan.

“Setidaknya daya beli masyarakat sudah baik,” pungkas Dody.

Selanjutnya: Promo Tiket Pesawat dari Traveloka, Dapatkan Diskon Ekstra Hingga Rp 150.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi