Laba Emiten Asuransi Naik



JAKARTA. Emiten asuransi menghasilkan kinerja yang kinclong sepanjang semester I-2010. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten asuransi berhasil meningkatkan laba bersihnya hingga 54,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Nilai laba emiten asuransi naik dari Rp 273,22 miliar menjadi Rp 421,54 miliar. Tercatat, dari 10 emiten hanya 3 perusahaan yang membukukan laba minus alias rugi yaitu PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP), dan Asuransi Ramayana (lihat tabel).

PT Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) misalnya, membukukan kenaikan laba signifikan hingga 110,17% menjadi Rp 32,03 miliar dari periode yang sama di 2009 yakni Rp 15,24 miliar.


Direktur Utama ABDA Candra Gunawan bilang, pertumbuhan laba terpicu hasil investasi maupun hasil underwriting perusahaan yang naik signifikan. "Hasil investasi kami naik sekitar 28,24%. Sementara hasil underwriting naik dari Rp 38,11 miliar menjadi Rp 55,09 miliar," ujar Candra, (2/8). Alhasil, dengan perolehan di semester I-2010 itu, target laba ABDA di akhir tahun sebesar Rp 40 miliar - Rp 45 miliar kemungkinan besar tercapai.

Sementara itu, Direktur AHAP Lim Eng Tjiang berkilah, perusahaan terpaksa menanggung rugi akibat adanya peningkatan jumlah beban klaim. "Pada semester I lalu, klaim mencapai Rp 22,12 miliar. Sementara periode yang sama tahun lalu hanya Rp 11,76 miliar," kata dia.

Kenaikan klaim itu, jelas Lim Eng, salah satunya terpicu pembayaran klaim banjir di Bandung beberapa waktu lalu. Kendati, dia melanjutkan, klaim terbanyak masih didominasi asuransi kendaraan bermotor. Dari total beban klaim, 80% berasal dari asuransi kendaraan bermotor.

Tak Revisi Target

Kendati perolehan labanya melorot 42,75% di semester I-2010 menjadi Rp 2,29 miliar, tapi AHAP tak patah arang. Perusahaan ini tak berencana merevisi target laba bersihnya di akhir 2010. Eng Tjiang bilang, perusahaannya masih mematok target laba sebesar Rp 9,9 miliar di akhir 2010.

Selain karena klaim, hasil investasi yang melorot karema penurunan kurs dan bunga deposito ikut mempengaruhi laba AHAP. Hasil investasi AHAP turun 10,1% dari Rp 1,98 miliar di semester I-2009 menjadi Rp 1,78 miliar. "Kami akan berusaha menekan klaim dan mendorong pendapatan premi," tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test