Laba Emiten Jalan Tol Ngebut di Semester I, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten jalan tol masih mencatatkan kinerja yang baik dari sisi raihan laba bersih sepanjang semester I 2024.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) kompak mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih di paruh pertama tahun ini. JSMR membukukan pendapatan sebesar Rp 13,07 triliun, naik 46,49% secara tahunan alias year on year (YoY). JSMR mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,34 triliun di semester I 2024, naik 104,32% YoY.

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan, pencatatan laba bersih ini telah memasukkan efek dari penyesuaian atas penerapan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 terkait Penyusutan Harta Berwujud dan/atau Amortisasi Harta Tak Berwujud yang dilakukan oleh JSMR. Terdapat penambahan Pendapatan Pajak Tangguhan sebesar Rp 600,41 miliar (non-cash).


Baca Juga: Tantangan Tol Probowangi, Dilema Antara Perlindungan Satwa dan Kepentingan Ekonomi

Apabila efek atas penyesuaian PMK 72/2023 tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba bersih, maka diperoleh nilai core profit Jasa Marga sebesar Rp 1,75 triliun pada semester I tahun 2024. Laba bersih inti ini tumbuh 52,05% dibandingkan dengan semester I tahun 2023.

Di sisi lain, Jasa Marga juga mencatat peningkatan total volume transaksi di jalan tol Jasa Marga Group sebesar 636,8 juta kendaraan sepanjang semester I 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 1,3% YoY. 

“Realisasi lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan setiap harinya,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Hingga semester I 2024, Jasa Marga memiliki jalan tol dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.264 KM yang merepresentasikan 47% jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.  

“Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga adalah 1.736 KM di seluruh Indonesia,” paparnya.

Di sisi lain, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mencatatkan kenaikan laba di tengah penurunan pendapatan. CMNP mengantongi pendapatan Rp 1,68 triliun di semester I, turun 46,64% YoY. Laba bersih CMNP tercatat Rp 576,29 miliar, naik 16,75% YoY.

Sementara itu, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membukukan pendapatan sebesar Rp 148,96 miliar hingga akhir Juni 2024, turun 82,49% YoY. Sedangkan laba bersih yang diperoleh Rp 79,33 miliar di semester I, berbalik dari rugi Rp 110,48 miliar di periode sama tahun lalu.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora melihat, kenaikan kinerja emiten jalan tol pada semester I 2024 disebabkan oleh tiga hal utama.  Yaitu, banyaknya akhir pekan panjang, libur panjang Idul Fitri, dan aktivitas Pemilu 2024. Ketiga hal itu membuat mobilitas meningkat di paruh pertama tahun ini.

Di sisi lain, sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja emiten jalan tol di semester I 2024 adalah masih tingginya suku bunga. Sehingga, membuat beban bunga emiten masih tinggi yang menjadi pemberat kinerja emiten. 

“Ini khususnya untuk JSMR yang memiliki debt to equity ratio (DER) yang masih tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Senin (12/8).

Pada semester II, kinerja emiten jalan tol diperkirakan masih akan bagus, meskipun hari liburnya tidak terlalu banyak. Sentimen positif untuk emiten jalan tol yaitu adanya potensi penurunan suku bunga.

Baca Juga: Hari Ini Tarif Tol Ciawi – Sukabumi Seksi I Mulai Naik, Simak Rinciannya

“Sentimen lainya juga dari adanya momentum Pilkada 2024 yang akan menaikan mobilitas masyarakat,” paparnya.

Andhika pun merekomendasikan sell on strength untuk JSMR.

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan, kinerja emiten jalan tol masih bervariasi di semester I 2024. Ini tercermin dari CMNP dan META yang mencatatkan laba bersih di tengah penurunan pendapatan. Sementara, JSMR mengantongi kenaikan pendapatan dan laba bersih di paruh pertama tahun 2024.

Peningkatan kinerja JSMR disebabkan oleh penerapan penyesuaian tarif untuk 21 ruas jalan tol pada tahun 2023 dan penyesuaian tarif untuk empat ruas jalan tol pada kuartal I 2024. 

“Selain itu, JSMR mengeksekusi opsi pembelian kembali saham (buyback) pada semester I tahun 2023, sehingga tiga ruas Tol Transjawa (Tol Semarang-Batang, Tol Solo-Ngawi, dan Tol Ngawi-Kertosono) telah terkonsolidasi kembali,” ujarnya kepada Kontan, Senin (12/8).

Di semester II, kinerja emiten jalan tol diproyeksikan masih akan baik. Hal ini seiring dengan penyesuaian tarif tol yang sudah dilakukan dari semester I.

Sukarno merekomendasikan beli untuk JSMR dengan target harga Rp 6.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi