KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengalami penurunan kinerja pada separuh pertama tahun ini. Laba bersih ABMM menyusut 51,60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau Year on Year (YoY) menjadi US$ 91,24 juta pada semester I-2024. Sebagai perbandingan, ABMM meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk semester I-2023, yang kala itu mencapai US$ 188,52 juta. Penurunan bottom line ini sejalan dengan penyusutan top line ABMM. Emiten tambang yang juga dimiliki oleh investor kawakan, Lo Kheng Hong ini mengantongi pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 573,90 juta hingga Juni 2024. Pendapatan ABMM menyusut 24,80% dibandingkan Juni 2023 yang saat itu mencapai US$ 763,18 juta.
Pendapatan ABMM didominasi oleh segmen kontraktor tambang dan tambang batubara sebesar US$ 425,76 juta. Jumlah itu setara dengan 74,18% dari total pendapatan ABMM dalam enam bulan pertama 2024. Pendapatan dari segmen kontraktor tambang dan tambang batubara tersebut menyusut 31,75% (YoY). Pendapatan dari segmen jasa logistik dan sewa kapal juga turun 20,79% (YoY) menjadi US$ 66,98 juta. Baca Juga: Lewat CKB Logistics, ABM Investama (ABMM) Ikut Andil di Indonesia Coal Summit Penurunan juga terjadi pada segmen jasa divisi site services dan repabrikasi, merosot 18,38% (YoY) menjadi US$ 25,97 juta. Sementara itu, jasa sewa mesin pembangkit tenaga listrik naik 3,50% (YoY) menjadi US$ 509.229. Kenaikan juga terjadi pada segmen pabrikasi sebanyak 137,42% (YoY) jadi US$ 33,24 juta serta perdagangan bahan bakar yang menanjak 154,69% (YoY) menjadi US$ 21,42 juta. Secara keseluruhan, pendapatan ABMM pada semester I-2024 didapat dari pihak berelasi sebesar US$ 292,80 juta dan dari pihak ketiga US$ 281,10 juta. Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan ABMM ikut menyusut. Namun, penurunan beban pokok pendapatan ABMM hanya 1,92% (YoY) menjadi US$ 511,31 juta. Hasil ini membuat laba bruto ABMM turun cukup tajam, sedalam 74,12% (YoY) dari US$ 241,85 juta menjadi US$ 62,59 juta per Juni 2024. Setelah dijumlah dengan beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi, beban lainnya serta pendapatan lainnya, ABMM mencetak laba usaha senilai US$ 46,57 juta. Anjlok 74,30% dibandingkan laba usaha yang diraih ABMM pada semester I-2023 yang saat itu sebesar US$ 181,23 juta. Hasil tersebut kemudian membawa ABMM membukukan laba periode berjalan senilai US$ 91,24 juta hingga Juni 2024. Menurun 57,21% dari posisi US$ 213,24 juta yang diraih ABMM pada periode yang sama tahun lalu. Sebagai informasi, ABMM merupakan salah satu saham favorit Lo Kheng Hong. Dalam laporan bulanan registrasi pemegang efek ABBM hingga 31 Agustus 2024 , Lo Kheng Hong tercatat memiliki 147,51 juta saham atau setara dengan 5,358% saham ABMM.
ABMM Chart by TradingView