JAKARTA. Kinerja emiten sektor nikel jauh dari harapan. Ini nampak dari hasil laporan keuangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sepanjang tahun lalu. Kedua emiten itu mesti puas membukukan penurunan laba bersih yang signifikan di 2013. Aneka Tambang, semisal, hanya mampu meraih laba bersih Rp 409,94 miliar, turun 86,3% year-on-year (yoy). Padahal, pendapatan ANTM tahun lalu tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun secara yoy. Bisnis feronikel menyokong pendapatan ANTM sebesar Rp 2,07 triliun. Tapi, kontribusi feronikel kurang memuaskan lantaran penurunan volume dan harga jual. Tahun lalu, penjualan feronikel turun 26% menjadi 14.441 TNi.
Laba emiten nikel tergerus harga jual
JAKARTA. Kinerja emiten sektor nikel jauh dari harapan. Ini nampak dari hasil laporan keuangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sepanjang tahun lalu. Kedua emiten itu mesti puas membukukan penurunan laba bersih yang signifikan di 2013. Aneka Tambang, semisal, hanya mampu meraih laba bersih Rp 409,94 miliar, turun 86,3% year-on-year (yoy). Padahal, pendapatan ANTM tahun lalu tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun secara yoy. Bisnis feronikel menyokong pendapatan ANTM sebesar Rp 2,07 triliun. Tapi, kontribusi feronikel kurang memuaskan lantaran penurunan volume dan harga jual. Tahun lalu, penjualan feronikel turun 26% menjadi 14.441 TNi.