KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata kinerja perusahaan pembiayaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat. Ini tampak dari laporan keuangan 10 emiten yang telah merilis kinerja. Laba bersih naik meski pendapatan susut. Sembilan emiten membukukan kenaikan laba bersih kecuali PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Emiten ini berkode HDFA ini membukukan penurunan laba 90,09% menjadi Rp 2,98 miliar. Penurunan ini lantaran beban perusahaan meningkat 5,74% di tengah tipisnya pertumbuhan pendapatan. Sementara pertumbuhan laba terbesar diperoleh PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) yang naik 115% secara year on year (yoy) menjadi Rp 13,04 miliar. Kenaikan laba disebabkan pertumbuhan pendapatan 39,78% jadi Rp 175 miliar. Tren bunga rendah Salah satu pendongkrak kenaikan laba bersih adalah biaya dana yang rendah. "Kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber pendanaan lebih kompetitif sehingga menurunkan cost of fund (CoF)," kata Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance. Hal ini juga seiring dengan tren suku bunga acuan yang turun. Apalagi perusahaan pembiayaan belum menyesuaikan bunga kredit.
Laba emiten pembiayaan terdongkrak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rata-rata kinerja perusahaan pembiayaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat. Ini tampak dari laporan keuangan 10 emiten yang telah merilis kinerja. Laba bersih naik meski pendapatan susut. Sembilan emiten membukukan kenaikan laba bersih kecuali PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Emiten ini berkode HDFA ini membukukan penurunan laba 90,09% menjadi Rp 2,98 miliar. Penurunan ini lantaran beban perusahaan meningkat 5,74% di tengah tipisnya pertumbuhan pendapatan. Sementara pertumbuhan laba terbesar diperoleh PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) yang naik 115% secara year on year (yoy) menjadi Rp 13,04 miliar. Kenaikan laba disebabkan pertumbuhan pendapatan 39,78% jadi Rp 175 miliar. Tren bunga rendah Salah satu pendongkrak kenaikan laba bersih adalah biaya dana yang rendah. "Kemampuan perusahaan dalam mendapatkan sumber pendanaan lebih kompetitif sehingga menurunkan cost of fund (CoF)," kata Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance. Hal ini juga seiring dengan tren suku bunga acuan yang turun. Apalagi perusahaan pembiayaan belum menyesuaikan bunga kredit.