Laba Emiten Saham Blue Chip Ini Naik Tinggi Semester I 2024, Saat Beli / Jual?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja salah satu emiten saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sangat bagus pada semester I 2024. Apakah saham blue chip ini layak untuk investasi?

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di lantai bursa. Saham blue chip biasanya memiliki fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar mencapau puluhan hingga ratusan triliun rupiah. 

Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. Salah satu saham LQ45 dengan kinerja bagus pada semester I 2024 adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).


MEDC meraih laba bersih senilai US$ 200,99 juta atau melejit setinggi 68,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara Year on Year (YoY). 

Sebagai perbandingan, MEDC membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 119,46 juta pada semester I-2023. Untuk gambaran saja, jika dikonversi memakai kurs saat ini Rp 16.240 per dolar Amerika Serikat, maka laba bersih MEDC semester I-2024 setara dengan Rp 3,26 triliun.

Bottom line MEDC ikut terangkat oleh kenaikan pendapatan yang meningkat 4,50% YoY dari US$ 1,11 miliar menjadi US$ 1,16 miliar pada semester I-2024. Pendapatan MEDC didapat dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$ 1,14 miliar dan pendapatan keuangan US$ 24,30 juta, yang masing-masing tumbuh 4,58% dan 10%.

Baca Juga: Cara Buat Paspor 2024 Online & Bayar, Untuk Umrah & Jalan-Jalan Ke Luar Negeri

Chief Executive Officer Medco Energi Internasional Roberto Lorato mengungkapkan kinerja MEDC pada semester I-2024 didorong oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan peningkatan kontribusi pendapatan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Sebagai informasi, top line dan bottom line AMMN menanjak dengan level kenaikan signifikan. Pendapatan AMMN melejit 166,76% YoY menjadi US$ 1,54 miliar. Sedangkan laba bersih AMMN terbang 300% ke level US$ 475,25 juta.

MEDC menggenggam sebanyak 15,16 miliar saham atau setara 20,91% kepemilikan pada AMMN. Roberto menambahkan, kinerja operasional MEDC juga sejalan dengan panduan, termasuk program pengeboran yang membuahkan hasil.

"Fitch dan S&P juga meningkatkan peringkat kredit kami menjadi BB-, yang merupakan bukti keberhasilan MedcoEnergi dalam menjalankan strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten,” ungkap Roberto dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (31/7) malam.

Secara operasional, produksi minyak dan gas (migas) MEDC pada semester I-2024 tercatat sebanyak 153 million barrel oil equivalent per day (mboepd). Di atas panduan, tetapi 5% lebih rendah dari realisasi semester I-2023.

Hal itu terutama disebabkan oleh berkurangnya hak kelola Corridor setelah perpanjangan Production Sharing Contract (PSC), permintaan gas yang lebih rendah di Singapura dan divestasi Blok 12W Vietnam. Tetapi sebagian diimbangi oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna.

Baca Juga: Bisa Untuk CPNS 2024, Ini Cara Download Sertifikat SKD & Buat Akun Sscasn.bkn.go.id

Di segmen ketenagalistrikan, MEDC mencatatkan penjualan sebesar 2.003 Gigawatt hour (GWh). Sedangkan dari sisi belanja modal (capex), MEDC mengalokasikan dana sebanyak US$ 188 juta pada semester I-2024.

Serapan capex itu terdiri dari US$ 152 juta pada segmen migas, terutama untuk  melanjutkan pengembangan di Natuna, Corridor, dan sumur produksi di Blok 60 Oman. Sedangkan US$ 36 juta sebagai capex ketenagalistrikan.

Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro merasa puas dengan kinerja MEDC pada semester I-2024. "Akuisisi Oman berjalan dengan baik, dan dividen yang lebih tinggi baru-baru ini menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk memberikan imbal balik kepada para pemegang saham," ungkapnya.

Sekadar mengingatkan, dalam panduan tahun 2024, MEDC membidik produksi migas sebesar 145 mboepd - 150 mboepd dan 4.100 GWh penjualan ketenagalistrikan. MEDC mengalokasikan capex sebesar US$ 350 juta untuk segmen migas dan US$ 80 juta untuk ketenagalistrikan.

Baca Juga: Layanan Pulih Usai Diserang Hacker, Cara Buat Paspor 2024 Online & Bayar

Rekomendasi Saham

Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani menilai kinerja MEDC pada semester I-2024 sesuai ekspektasi. Catatan Hendriko, capaian laba bersih MEDC disebabkan oleh pendapatan tidak berulang seperti pendapatan dividen, serta didorong oleh lonjakan laba entitas asosiasi.

Tapi secara operasional, laba usaha MEDC berada di bawah ekspektasi. Seiring dengan kenaikan beban pokok pendapatan pada kuartal II-2024 yang menyebabkan tergerusnya margin laba kotor.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer melihat peluang MEDC untuk melanjutkan pertumbuhan pada sisa tahun ini masih terbuka. Dorongan bagi MEDC akan datang dari kenaikan harga minyak mentah global.

"Apalagi baru-baru ini harga minyak mentah dunia kembali terkerek, sejalan dengan terhambatnya pasokan minyak akibat konflik yang terus meluas," kata Miftahul kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8).

Sebagai rekomendasi, Miftahul menyarankan trading buy saham MEDC dengan target harga Rp 1.395. Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William turut melihat potensi bagi MEDC untuk kembali menumbuhkan kinerja pada semester II-2024.

Baca Juga: 11 Perwira Tinggi Polisi Naik Pangkat, Cek Gaji Polisi 2024 Dari Tamtama-Pati

William merekomendasikan buy MEDC dengan support di Rp 1.200 dan resistance pada Rp 1.500. Sedangkan secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana  mengingatkan saham MEDC masih memiliki potensi untuk terkoreksi dalam jangka pendek.

Dus, Herditya menyarankan peluang buy on wekness dengan mencermati support Rp 1.295 dan resistance di Rp 1.390, untuk target harga Rp 1.420-Rp 1.470.

Pada perdagangan Kamis (1/8), harga saham MEDC ditutup menguat 1,52% ke harga Rp 1.340 per saham. Selama perdagangan 5 hari terakhir, harga saham MEDC terakumulasi naik 70 poin atau 5,51%.

Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Anjlok 5% Kemarin (30/7), Investor Pilih Beli, Tahan / Jual

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto