KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dihadapkan pada tantangan volatilitas harga jual minyak dan gas di 2020, PT Energi Mega Persada (EMP) bukukan penurunan penjualan bersih sekitar 3% menjadi US$ 324,88 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 334,34 juta. Di samping itu, laba operasional tercatat turun 21% ke level US$ 111,62 juta di akhir 2020. Meskipun begitu, perusahaan migas tersebut berhasil membukukan kenaikan EBITDA sebesar 17% menjadi US$ 233 juta year on year (yoy), sehingga mampu mendorong laba bersih naik 92% ke level US$ 53,66 juta. Direktur Keuangan EMP, Edoardus Windoe, menekankan, meskipun harga jual migas mengalami penurunan, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ENRG ini berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas di tahun lalu.
Laba Energi Mega Persada (ENRG) melesat 92% di tengah penurunan pendapatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dihadapkan pada tantangan volatilitas harga jual minyak dan gas di 2020, PT Energi Mega Persada (EMP) bukukan penurunan penjualan bersih sekitar 3% menjadi US$ 324,88 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 334,34 juta. Di samping itu, laba operasional tercatat turun 21% ke level US$ 111,62 juta di akhir 2020. Meskipun begitu, perusahaan migas tersebut berhasil membukukan kenaikan EBITDA sebesar 17% menjadi US$ 233 juta year on year (yoy), sehingga mampu mendorong laba bersih naik 92% ke level US$ 53,66 juta. Direktur Keuangan EMP, Edoardus Windoe, menekankan, meskipun harga jual migas mengalami penurunan, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ENRG ini berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas di tahun lalu.