KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) mencatat lonjakan laba di tengah penurunan pendapatan pada kuartal I-2024. Emiten yang sebelumnya bernama PT Surya Esa Perkasa Tbk ini meraup pendapatan senilai US$ 73,82 juta hingga 31 Maret 2024. Pendapatan ESSA menyusut 15,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY) yang kala itu mencapai US$ 87,84 juta. Merujuk laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia pada Senin (22/4) malam, pendapatan ESSA pada kuartal I-2024 didominasi oleh penjualan amonia kepada pihak berelasi dengan nilai US$ 62,77 juta. Jumlah tersebut setara dengan 85,03% dari total pendapatan ESSA selama periode tiga bulan pertama 2024, dimana pendapatan dari penjualan amonia merosot 15,73% (YoY). Selain dari penjualan amonia, pendapatan ESSA kuartal I-2024 bersumber dari penjualan elpiji dan jasa pengolahan pada pihak ketiga, masing-masing senilai US$ 10,21 juta dan US$ 825.764.
Baca Juga: Kesempatan Terbuka Raih Cuan, Harga Saham Blue Chip Ini Sedang Murah Meski pendapatan merosot, tapi ESSA mampu memangkas lebih banyak beban pokok pendapatan menjadi sebesar US$ 46,69 juta. Menyusut 32,75% dibandingkan kuartal I-2023. Dengan hasil ini, laba kotor ESSA terdongkrak sebanyak 47,31% (YoY) dari US$ 18,41 juta menjadi US$ 27,12 juta. Dalam periode yang sama, ESSA juga berhasil memangkas beban umum dan administrasi sebesar 10,14% (YoY) menjadi US$ 6,82 juta. Beban keuangan ESSA turut mengalami penurunan cukup signifikan sebanyak 44,03% (YoY) menjadi US$ 3,47 juta. Sehingga meski beban pajak melonjak 96,44% (YoY) menjadi US$ 3,87 juta, ESSA mampu membukukan laba bersih periode berjalan senilai US$ 13,67 juta pada kuartal I-2024. Jumlah itu meroket 328,52% dibandingkan capaian US$ 3,19 juta pada kuartal I-2023. Secara bottom line, ESSA meraih laba bersih senilai US$ 10,21 juta pada kuartal I-2024. Sebagai gambaran saja, jika dikonversi memakai kurs saat ini sebesar Rp 16.240 per dolar Amerika Serikat, keuntungan ESSA dalam tiga bulan pertama 2024 mencapai sekitar Rp 165,76 miliar. Baca Juga: Menata Portofolio di Saat Pasar Berpesta