Laba Facebook naik 79%



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kinerja Facebook melebihi estimasi para analis. Pendapatan perusahaan media sosial ini meningkat ditopang pertumbuhan pendapatan iklan. Padahal Facebook tengah menghadapi masalah penyalahgunaan laman Facebook dari pengguna di Rusia untuk merecoki warga AS dalam pemilu tahun lalu.

Di kuartal III 2017 saja, pendapatan Facebook meningkat 47,3% menjadi US$ 10,33 miliar. Angka ini mengalahkan proyeksi Thomson Reuters sebesar US$ 9,84 miliar. Sementara laba bersih Facebook naik 79% menjadi US$ 4,71 miliar atau setara US$ 1,59 per saham. Laba ini meningkat dari periode sama tahun sebelumnya yakni US$ 2,63 miliar atau US$ 90 sen per saham. Analis memperkirakan laba per saham Facebook US$ 1,28.

Pendapatan iklan yang naik 49% menjadi US$ 10,14 miliar menopang Facebook. Pendapatan Facebook juga berasal dari pembayaran dan pendapatan lain.


Kalau dihitung sejak awal tahun, total pendapatan Facebook mencapai US$ 27,68 miliar hingga September 2017. Pendapatan ini naik dari periode sama tahun lalu sebesar US$ 18,83 miliar. Pun laba bersih Facebook juga tumbuh dari US$ 6,65 miliar menjadi US$ 11,66 miliar.

Facebook menambah layanan bagi pengiklan untuk beriklan di video di luar News Feed Facebook. Menurut Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg, layanan tersebut membawa hasil yang baik. Jumlah iklan video seluler meledak.

Namun Chief Financial Officer Facebook Dave Wehner mengatakan, terlalu dini jika harus memaparkan statistik kinerja bisnis video tersebut.

"Facebook meningkatkan pendapatan US$ 3,3 miliar pada kuartal III 2017. Ini lebih besar dari apa yang dihasilkan Twitter dan Snapcat selama setahun penuh," kata analis Wedbush Michael Pachter seperti dikutip Reuters.

Facebook menyebutkan jumlah orang yang menggunakan layanan bulanan naik 16% menjadi 2,07 miliar orang.

Lonjakan pertumbuhan pendapatan iklan yang hampir 50%, menurut analis Tigress Financial Partners Ivan Feinsent, sangat fenomenal. Terutama pada beberapa kuartal terakhir membawa harapan baru. Meski Facebook tengah dirundung skandal di Rusia. Feinseth mengatakan, skandal tersebut ternyata bukan masalah yang besar.

Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg pun mengecam upaya Rusia mempengaruhi pemilihan Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu melalui unggahan dan iklan Facebook. Perusahaan ini berjanji akan menyelesaikan masalah ini dan berinvestasi lebih besar.

Zuckerberg mengatakan, pengeluaran tersebut untuk merekrut 10.000 pegawai tambahan yang bertugas meninjau konten jaringan. Pada praktiknya pegawai tersebut hanya sekedar pegawai kontrak. Pengeluaran itu tidak akan mengurangi keuntungan Facebook. Dengan biaya yang dikeluarkan, justru pendapatan akan naik 45%-60% di tahun depan.

Editor: Dupla Kartini