KONTAN.CO.ID - Produsen baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) belum meraih keuntungan yang signifikan sampai semester satu tahun ini. Meski pendapatannya naik 46% menjadi Rp 605 miliar pada semester pertama, laba bersih GDST anjlok sampai 70%. Tercatat, di semester tahun lalu laba yang dihasilkan GDST Rp 31 miliar, sementara periode yang sama tahun ini hanya Rp 9 miliar. Direktur GDST, Hadi Sutjipto mengatakan bahwa pihaknya memanggul kenaikan beban yang didominasi oleh kebutuhan bahan baku. "Harga bahan baku slab (pelat baja) menjadi mahal akibat kenaikan harga komoditi baja dunia," ujar Hadi kepada KONTAN (16/8). Belanja bahan baku GDST naik dua kali lipat dari Rp 249 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 498 miliar di tahun ini. Padahal bahan baku memakan 87% dari total beban pokok produksi.
Laba Gunawan Steel terperosok 70%
KONTAN.CO.ID - Produsen baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) belum meraih keuntungan yang signifikan sampai semester satu tahun ini. Meski pendapatannya naik 46% menjadi Rp 605 miliar pada semester pertama, laba bersih GDST anjlok sampai 70%. Tercatat, di semester tahun lalu laba yang dihasilkan GDST Rp 31 miliar, sementara periode yang sama tahun ini hanya Rp 9 miliar. Direktur GDST, Hadi Sutjipto mengatakan bahwa pihaknya memanggul kenaikan beban yang didominasi oleh kebutuhan bahan baku. "Harga bahan baku slab (pelat baja) menjadi mahal akibat kenaikan harga komoditi baja dunia," ujar Hadi kepada KONTAN (16/8). Belanja bahan baku GDST naik dua kali lipat dari Rp 249 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 498 miliar di tahun ini. Padahal bahan baku memakan 87% dari total beban pokok produksi.