KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak jauh berbeda dari emiten batubara lainnya, PT Golden Eagle Energy Tbk (
SMMT) mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih pada tahun 2023. Emiten yang terafiliasi dengan Geo Energy Group ini meraup pendapatan senilai Rp 1,01 triliun, turun 2,88% secara tahunan (Year on Year/Yoy). Sebagai perbandingan, pada tahun 2022 SMMT mengantongi pendapatan Rp 1,04 triliun. Merujuk laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, pada periode yang sama beban pokok pendapatan SMMT mengalami lonjakan 17,83% (YoY) menjadi Rp 838,89 miliar.
Baca Juga: Rebalancing FTSE Russell: Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Naik Kelas Jadi Large Cap Hasilnya, laba kotor SMMT turun sedalam 47,42% (YoY) dari Rp 337,36 miliar menjadi Rp 177,37 miliar. Setelah dijumlah dengan berbagai pos, seperti bagian laba neto entitas asosiasi, laba/rugi selisih kurs, penghasilan bunga, laba penjualan aset tetap, beban umum dan administrasi, serta beban bunga, SMMT membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 280,05 miliar. Posisi laba sebelum pajak SMMT tahun 2023 tersebut mencerminkan penurunan 39,53% dibandingkan capaian tahun 2022. Pada saat yang sama, beban pajak penghasilan neto SMMT terpangkas 60% (YoY) menjadi Rp 24,08 miliar. Dengan hasil itu, SMMT mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 255,97 miliar. Merosot 36,46% dibandingkan laba tahun berjalan pada 2022 yang kala itu mencapai Rp 402,88 miliar.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham ELSA, SMGR dan AUTO untuk Jumat (24/11) Dari jumlah tersebut, SMMT meraih laba bersih sebesar Rp 244,43 miliar sampai tutup tahun 2023. Laba tersebut anjlok 32,53% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMMT pada 2022 senilai Rp 362,33 miliar.
Hasil ini memangkas laba per saham SMMT dari semula Rp 115,03 pada 2022 menjadi Rp 77,60 pada 2023. Hingga 31 Desember 2023, SMMT memiliki aset sejumlah Rp 1 triliun.
Posisi total liabilitas SMMT sebesar Rp 208,34 miliar dengan jumlah ekuitas senilai Rp 799,52 miliar. SMMT memiliki kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 43,88 miliar.
Baca Juga: Geo Energy Rampungkan Tender Offer Saham Golden Eagle Energy (SMMT) Hingga pukul 14:32 WIB perdagangan Rabu (6/3), harga SMMT mengalami penurunan 1,78% ke posisi Rp 830 per saham. Level ini mencerminkan penurunan 10,75% jika diakumulasi secara year to date. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli