KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 30 September 2017, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan sebesar Rp 150,22 triliun. Besaran pendapatan ini naik 13,55% year on year (yoy). Pada periode sama tahun sebelumnya ASII mencatat pendapatan sebesar Rp 132,29 triiliun. Beriringan dengan kenaikan pendapatan, mengutip laporan keuangan yang dirilis ASII Selasa (31/10), laba perusahaan pun meningkat 25,77%. Di sembilan bulan pertama 2017, ASII mampu membukukan laba sebesar Rp 14,18 triliun atau naik 25,82%. Di periode sama tahun sebelumnya laba ASII tercatat Rp 11,27 tiriliun. Peningkatan pada laba perusahaan memang diiringi dengan peningkatan laba dari lima segmen bisnis ASII. Kelima segmen tersebut adalah alat berat dan pertambangan sebesar 80%, jasa keuangan sebesar 42%, agribisnis sebesar 23%, properti sebesar 15%, dan otomotif dengan peningkatan laba bersih sebesar 10%. Segmen bisnis ASII lainnya masih stagnan yakni segmen teknologi informasi. Segmen ini menyumbang laba bersih sebesar Rp 150 miliar di September 2017. Tak berubah dari periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, satui segmen bisnis ASII lainnya menunjukkan penurunan kontribusi laba bersih. Penurunan terjadi di segmen infrastruktur dan logistic dimana tercatat rugi bersih sebesar Rp 66 miliar. Padahal, diperiode sama tahun sebelumnya divisi ini mencatat laba bersih sebesar Rp 213 miliar. “Sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan, yang 45% sahamnya diakuisisi grup awal tahun ini,” ujar manajemen ASII dalam keterangan resminya, Selasa (31/10). Selain itu, kerugian juga disebabkan pelepasan PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih, yang sebelumnya dimiliki grup sebesar 49% dan memiliki sisa waktu pengoperasian 5 tahun lagi. Dalam laporan keuangan periode yang sama, tercatat liabilitas perusahaan sebesar Rp 142,56 triliun, dengan ekuitas Rp 148,91 triliun. Dus, aset perusahaan tercatat Rp 291,47 triliiun.
Laba Grup Astra melesat 25% jadi Rp 14,18 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 30 September 2017, PT Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan sebesar Rp 150,22 triliun. Besaran pendapatan ini naik 13,55% year on year (yoy). Pada periode sama tahun sebelumnya ASII mencatat pendapatan sebesar Rp 132,29 triiliun. Beriringan dengan kenaikan pendapatan, mengutip laporan keuangan yang dirilis ASII Selasa (31/10), laba perusahaan pun meningkat 25,77%. Di sembilan bulan pertama 2017, ASII mampu membukukan laba sebesar Rp 14,18 triliun atau naik 25,82%. Di periode sama tahun sebelumnya laba ASII tercatat Rp 11,27 tiriliun. Peningkatan pada laba perusahaan memang diiringi dengan peningkatan laba dari lima segmen bisnis ASII. Kelima segmen tersebut adalah alat berat dan pertambangan sebesar 80%, jasa keuangan sebesar 42%, agribisnis sebesar 23%, properti sebesar 15%, dan otomotif dengan peningkatan laba bersih sebesar 10%. Segmen bisnis ASII lainnya masih stagnan yakni segmen teknologi informasi. Segmen ini menyumbang laba bersih sebesar Rp 150 miliar di September 2017. Tak berubah dari periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, satui segmen bisnis ASII lainnya menunjukkan penurunan kontribusi laba bersih. Penurunan terjadi di segmen infrastruktur dan logistic dimana tercatat rugi bersih sebesar Rp 66 miliar. Padahal, diperiode sama tahun sebelumnya divisi ini mencatat laba bersih sebesar Rp 213 miliar. “Sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari ruas jalan tol baru Cikopo-Palimanan, yang 45% sahamnya diakuisisi grup awal tahun ini,” ujar manajemen ASII dalam keterangan resminya, Selasa (31/10). Selain itu, kerugian juga disebabkan pelepasan PT PAM Lyonnaise Jaya, perusahaan penyedia air bersih, yang sebelumnya dimiliki grup sebesar 49% dan memiliki sisa waktu pengoperasian 5 tahun lagi. Dalam laporan keuangan periode yang sama, tercatat liabilitas perusahaan sebesar Rp 142,56 triliun, dengan ekuitas Rp 148,91 triliun. Dus, aset perusahaan tercatat Rp 291,47 triliiun.