KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM, anggota indeks Kompas100) mencatatkan pertumbuhan kinerja di semester I 2019. Pendapatan maupun laba bersih emiten rokok ini tumbuh secara year on year (yoy). Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Rabu (31/7), GGRM membukukan pendapatan sebesar Rp 52,74 triliun. Angka itu lebih besar dari pendapatan semester satu tahun lalu yang sebesar Rp 45,30 triliun. Dengan begitu, pendapatan GGRM tumbuh sebesar 16,42%. Berdasarkan varian produk, sigaret kretek mesin menjadi kontributor terbesar dengan nilai penjualan sebesar Rp 48,27 triliun. Sigaret kretek tangan menjadi kontributor kedua terbesar dengan nilai Rp 3,80 triliun. Rokok klobot menyusul dengan nilai penjualan sebesar Rp 17,77 miliar.
Baca Juga: Incar bisnis di luar rokok, Gudang Garam (GGRM) dirikan perusahaan kontraktor jalan Penjualan domestik masih menyumbang pernjualan terbesar dengan nilai mencapai Rp 51,93 triliun. Sedangkan sisanya, atau sekitar Rp 814,43 miliar disumbang dari pasar ekspor. Sebagai informasi, nilai penjualan ekspor GGRM itu turun 41,2%. Di semester I tahun lalu, GGRM masih meraup pendapatan pasar ekspor sebesar Rp 1,15 triliun. Beberapa pos beban juga mengalami kenaikan. Beban penjualan misalnya bertambah 0,8% dari Rp 2,50 triliun menjadi Rp 2,52 triliun. Beban umum juga naik tipis sebesar 0,5% dari Rp 4,05 triliun menjadi Rp 4,03 triliun. Alhasil, GGRM masih membukukan pertumbuhan laba. Per 30 Juni 2019, GGRM meraup laba sebesar Rp 4,28 triliun. Laba itu lebih besar 20,56% secara year on year. Asal tahu, di periode yang sama tahun lalu, GGRM meraup laba sebesar Rp 3,55 tirliun.