KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan laba sebesar Rp 6,77 triliun pada semester I 2019. Laba tersebut meningkat 10,8% dari periode sama tahun lalu. Analis Indo Premier Sekuritas Raditya Immanzah menilai kondisi fundamental HMSP masih terbilang bagus. Terutama gross margin dan net profit masih meningkat. "Ada dua hal utama di sini yaitu kenaikan harga yang dilakukan HMSP dan cukai yang tidak meningkat pada tahun ini," jelas Raditya kepada Kontan, Jumat (26/7).
Sehingga, dia melihat bahwa saham HMSP saat ini masih cukup prospektif. Alasannya, outlook industri menunjukkan penjualan rokok di semester I-2019 masih mengalami peningkatan 5% secara tahunan (yoy). Dia menambahkan, hingga tahun ini permintaan terhadap rokok masih banyak meskipun dalam ukuran yang relatif lebih murah. Namun, dia tidak memungkiri bahwa harga HMSP memang sedang mengalami tekanan. " Tapi lebih karena pembobotan free float di IDX30 dan LQ45," jelas dia. Saham HMSP terus memerah. Dalam satu minggu, harga HMSP turun 7,62%. Raditya mengatakan tekanan ini hanya akan dirasakan sampai akhir Juli ini. Meskipun, harga sejak awal tahun hingga saat ini juga turun 21,56%.