KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (
HMSP) turun dobel digit selama semester I-2024. Seakan merespons hal tersebut, saham HMSP ikut terkoreksi pada akhir perdagangan Rabu (24/7). Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,31 triliun. Ini terkoreksi 11,55% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) dari Rp 3,75 triliun per Juni 2023. Padahal penjualan bersih HMSP naik 2,96% secara menjadi Rp 57,81 triliun di semester I-2024. Pada periode yang sama di 2023, penjualan bersih emiten rokok ini mencapai Rp 56,15 triliun.
Baca Juga: Penjualan Bertumbuh, Laba Bersih HM Sampoerna (HMSP) Masih Tertekan Sementara itu, HMSP menutup perdagangan Rabu (24/7) dengan terkoreksi 5,52% ke level Rp 685 per saham. Sepanjang perdagangan, HMSP sudah diperdagangkan sebanyak 115,02 juta saham dengan nilai Rp 80,29 miliar. Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Sekuritas menjelaskan lesunya kinerja keuangan HMSP di paruh pertama tahun ini langsung tercermin dari pergerakan saham sahamnya yang mengalami penurunan. "Tapi mudah-mudahan penurunan itu hanya sementara saja karena secara tren saham HMSP masih relatif agak
sideways, tetapi relatif konsolidasi," jelasnya kepada Kontan, Rabu (24/7).
Nafan menyarankan investor untuk mencermati dinamika suku bunga terlebih dahulu. Pasalnya, kenaikan suku bunga dapat mengurangi tingkat konsumsi dan menaikkan beban para emiten.
Baca Juga: Kinerja HM Sampoerna (HMSP) Diprediksi Cerah, Begini Rekomendasi Sahamnya "Jika terjadi penurunan suku bunga di kuartal empat tahun ini, setidaknya bisa mempengaruhi peningkatan daya beli masyarakat meski ada ancaman dari kenaikan cukai rokok," kata dia. Adapun dalam jangka pendek, Nafan merekomendasikan akumulasi beli HMSP dengan target harga di Rp 850 per saham. Artinya, masih ada potensi kenaikan 24,08%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli