Laba hot dari sajian menu panas-panas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sajian menu makanan yang panas-panas kini masih terus digemari oleh sebagian kalangan. Yang dimaksud makanan ini bukanlah makanan berkuah seperti bakso atau soto, melainkan aneka menu makanan yang mendidih dan panas yang tersaji dalam satu piring yang biasa disebut hot plate.

Tempat makan yang menyajikan menu ala hot plate mudah dijumpai di sejumlah tempat, terutama di pusat belanja serta tempat-tempat lainnya. Dan salah satu pemain adalah Anthony Sumarlin, pemilik In My Plate yang sudah beroperasi sejak 2016. Satu tahun kemudian, restoran ini mulai menawarkan kemitraan usaha.  

Hingga kini, Anthony sudah mempunyai dua gerai milik pribadi yang ada di Bandung. Sedangkan gerai milik mitra sudah ada empat gerai yang berlokasi di Bogor, Cimahi, Depok dan Garut.

Melihat hasil tersebut, ia optimistis bisa menjaring lebih banyak lagi mitra sampai akhir tahun ini. "Target saya sekitar 24 mitra sampai akhir tahun ini," harapnya kepada KONTAN.

Kalau Anda tertarik, In My  Plate membuka penawaran kemitraan dengan tiga paket investasi sekaligus. Yakni untuk paket investasi dengan luas gerai sekitar 25 m² sebesar Rp 125 juta, kemudian paket kedua dengan luas 50 m² senilai Rp 150 juta. Dan paket terakhir dengan luas gerai 75 m² sebesar Rp 175 juta.

Dengan paket pilihan tersebut, mitra akan mendapat fasilitas berupa gerai penjualan,  perlengkapan dan peralatan masak, kerja sama selama lima tahun, bahan baku awal, pelatihan karyawan, program pemasaran dan lainnya. Setelah itu, mitra wajib membeli bumbu inti dan kemasan secara berkala. "Setelah balik modal, kami kenakan biaya royalti 5% dari omzet," katanya.

Mengenai proyeksi balik modal, ia proyeksi sekitar satu tahun lebih tepatnya 16 bulan. Asalkan mitra sanggup meraup omzet minimal  Rp 30 juta per bulan dengan rata-rata dikunjungi 100 orang per  harinya. Adapun margin laba sekitar 30% dari omzet.

Ia optimistis, target  omzet tersebut bisa tercapai karena banyak ragam menu tersaji di In My Plate. Yakni berupa aneka makanan mi dan nasi hot plate dengan banderol Rp 10.000 - Rp 30.000 per porsi. Misalnya ada hot plate ayam original, chicken teriyaki, chicken katsu, beef, ayam ceker, ayam sosis, ayam keju, ayam spicy, chicken mozarella, dan aneka minuman.

Konsultan waralaba dari Proverb Consulting, Erwin Halim, menilai bisnis kemitraan menu hot plate masih bisa berkembang. Tapi tenu ada beberapa syarat. Misalnya para pebisnis tetap harus memperhatikan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa menjaring konsumen mau datang kembali. Seperti dengan pemberian diskon atau bonus dan semacamnya. Lantas jangan lupakan juga lokasi gerai yang mudah dijangkau dan kerjasama pebisnis dan mitra bisnis.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon