KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) membukukan kinerja positif di akhir September 2019. ICBP mencatatkan penjualan neto konsolidasi tumbuh dobel digit yakni 11,2%
year on year (yoy) menjadi Rp 32,79 triliun dari sebelumnya Rp 29,48 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Indofood CBP (ICBP) mencetak kenaikan laba 11,5% hingga kuartal ketiga 2019 Melansir laporan keuangan kuartal III ICBP, kontribusi penjualan Mie Instan paling besar untuk penjualan ICBP di periode ketiga tahun ini sebesar Rp 19,300 triliun, diikuti penjualan produk dairy atau susu sebesar Rp 5,83 triliun. Lalu produk makanan ringan sebesar Rp 2,02 triliun, produk minuman sebesar Rp 1,46 triliun, sisanya dari produk nutrisi dan makanan khusus sebesar Rp 608,96 miliar. Terkereknya penjualan ICBP turut menumbuhkan laba usahanya sebesar 16,7% yoy menjadi Rp 5,81 triliun. Adapun marjin laba usaha naik menjadi 17,7% dari sebelumnya 16,9%. Laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk juga tumbuh 11,5% yoy menjadi Rp 3,89 triliun. Marjin laba bersih ICBP juga terjaga stabil di kisaran 11,8%.
Baca Juga: Sambut Kabinet Baru, Dana Asing Kembali Menyambangi Bursa Perusahaan yang bergerak di sektor konsumer ini juga mencatatkan kenaikan total aset 9,91% dari Rp 34,3 triliun pada Desember 2018 menjadi Rp 37,7 triliun di akhir September 2019 ini. Pada akhir September, ICBP memiliki total liabilitas Rp 12,54 triliun dan ekuitas Rp 25,53 triliun. Direktur Utama ICBP Anthoni Salim menjelaskan degan fokus upaya dan strategi untuk terus mendorong penetrasi distribusi dan memperkuat posisi di pasar, ICBP berhasil mempertahankan kinerja hingga periode sembilan bulan ini.
"ICBP membuktikan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba double digit," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10).
Baca Juga: Simak rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan Rabu (23/10) hari ini Anthoni bilang ke depannya ICBP senantiasa berhati-hati dan menyesuaikan diri secara dinamis dalam menghadapi berbagai perkembangan dan tantangan perekonomian global maupun dalam negeri Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli