KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (
ISAT) membukukan penurunan laba bersih 30% menjadi Rp 4,72 triliun sepanjang 2022 . Padahal, pendapatan emiten telekomunikasi ini melesat 48,9% menjadi Rp 46,75 triliun. Tercatat seluruh pos pendapatan ISAT meningkat, dengan pos pendapatan selular naik paling tinggi sebesar 58,4% menjadi Rp 40,24 triliun sekaligus kontributor utama pendapatan. Disusul segmen
fixed telecom dengan pertumbuhan 36,3% menjadi Rp 784 miliar dan segmen MIDI dengan kenaikan 5,7% menjadi Rp 5,72 triliun.
Baca Juga: Indosat (ISAT) Bakal Makin Berhemat Berkat Integrasi Jaringan Hanya saja, peningkatan pendapatan ISAT diikuti kenaikan beban. Jumlah beban ISAT naik 71,92% secara tahunan menjadi Rp 36,16 triliun dari sebelumnya Rp 21,03 triliun. Hal tersebut akibat peningkatan beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial sebagai dampak penggabungan dua perusahaan.
Rinciannya, beban penyelenggaraan jasa meningkat 55,7%, beban penyusutan dan amortisasi meningkat 34,3%, beban karyawan melesat 72,4%, beban pemasaran naik 34,9%, beban umum dan administrasi melonjak 37,7%, hingga beban operasional lain-lalin naik 27,7%.
Baca Juga: Indosat Ooredoo Hutchison Hentikan Jaringan 3G, Simak Efeknya ke Kinerja Perusahaan Meskipun pos beban melesat, ISAT masih mencatatkan kenaikan EBITDA sebesar 40% menjadi Rp 13,88 triliun imbas dari penggabungan usaha dan momentum operasional yang kuat. Adapun EBITDA margin perusahaan pada tahun lalu mencapai 41,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli