Laba industri China naik, harga tembaga terangkat



JAKARTA. Pertumbuhan laba industri China menyokong kenaikan harga tembaga. Mengutip Bloomberg pada Senin (28/3) pukul 11.05 WIB, harga tembaga berjangka di New York menanjak 0,5%.

Pasar London Metal Exchange (LME) tutup karena libur Paskah. Pada Kamis (24/3), harga tembaga ditutup pada level US$ 4.945 per metrik ton.

Andri Hardianto, Research and Analyst PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan, ada beberapa faktor yang menopang kenaikan harga tembaga.


Pertama, National Bureau of Statistics pada Minggu (27/3) menyebutkan, pada periode Januari 2016 – Februari 2016, laba industri Negeri Tirai Bambu terangkat 4,8% ketimbang periode sama tahun sebelumnya.

Katalis positif dari China pun mengerek harga tembaga. Maklum, China merupakan pengguna sekaligus produsen tembaga terbesar di dunia.

Kedua, spekulasi pembelian tembaga di kontrak spot oleh importir China. Transaksi tersebut bukan dilakukan guna memenuhi kebutuhan industri, melainkan sebagai antisipasi apabila terjadi devaluasi mata uang Yuan terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

“Pembelian spekulasi dari China tersebut naik 20% sejak awal tahun 2016. Hal ini mengakibatkan stok di LME sempat turun 40% dari awal tahun hingga Maret 2016,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto