KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan pembiayaan telah menekan bisnis multifinance di masa pandemi. Hal ini turut menurunkan pendapatan dan laba perusahaan multifinance. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih setelah pajak industri multifinance anjlok 59,31% menjadi Rp 7,47 triliun hingga September 2020. Padahal, periode yang sama tahun lalu masih mencatatkan laba Rp 18,36 triliun. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, penurunan tersebut karena pembiayaan baru juga anjlok. Terlebih pembiayaan otomotif baik roda dua maupun empat ikut stagnan. "Pendapatan dan laba sekarang pasti turun karena booking baru turun signifikan hingga 12,8%," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).
Laba industri multifinance tergerus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan pembiayaan telah menekan bisnis multifinance di masa pandemi. Hal ini turut menurunkan pendapatan dan laba perusahaan multifinance. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih setelah pajak industri multifinance anjlok 59,31% menjadi Rp 7,47 triliun hingga September 2020. Padahal, periode yang sama tahun lalu masih mencatatkan laba Rp 18,36 triliun. Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, penurunan tersebut karena pembiayaan baru juga anjlok. Terlebih pembiayaan otomotif baik roda dua maupun empat ikut stagnan. "Pendapatan dan laba sekarang pasti turun karena booking baru turun signifikan hingga 12,8%," kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).