Laba Jamkrindo tumbuh 62,79% di 2014



JAKARTA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia alias Jamkrindo berhasil mencatatkan kinerja yang kinclong di tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit, laba komprehensif Jamkrindo melonjak hingga 62,79% menjadi Rp 724,66 miliar pada tahun 2014. Padahal, di tahun 2013, terhitung perusahaan hanya mencatat perolehan laba sekitar Rp 445,14 miliar. Direktur Utama Jamkrindo, Diding S Anwar menjelaskan, pertumbuhan tersebut akibat ditopang oleh meningkatnya imbal jasa penjaminan, pendapatan investasi dan pendapatan lain-lain atau subrogasi. Memang imbal jasa penjaminan bersih perusahaan juga terkerek 7,68% dari semula Rp 1,33 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 1,44 triliun tahun lalu.

Begitu pula dengan pendapatan investasi yang tumbuh 52,8% menjadi Rp 531,36 miliar. Di tahun sebelumnya, pendapatan investasi tercatat sebanyak Rp 347,67 miliar. Sementara itu, duo aset dan ekuitas juga tak mau kalah. Aset Jamkrindo, misalnya, naik 20,8% menjadi Rp 10,02 triliun ketimbang tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,29 triliun. Sedangkan ekuitas tercatat naik 28,5% dari sebelumnya Rp 6,55 triliun menjadi Rp 8,41 triliun tahun lalu. Adapun imbal jasa penjaminan tersebut berasal dari 13 produk penjaminan. Yakni penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan bank garansi atau kontra garansi, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa. Selanjutnya adalah penjaminan distribusi barang, penjaminan kredit multiguna, penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), surety bond, penjaminan kredit BPR/BPRS, penjaminan KPR Sejahtera FLPP, customs bond, penjaminan keagenan kargo, dan penjaminan invoice financing. Selain itu, beban klaim juga melonjak 43% dari sebelumnya Rp 229,6 miliar menjadi Rp 328,42 miliar tahun lalu. "Kenaikan beban usaha ini seiring dengan perkembangan bisnis dan pengembangan usaha perusahaan," tutur Diding.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan