KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencetak kinerja kurang memuaskan pada kuartal I 2023 akibat tekanan biaya. Meski masih berat, kinerja emiten perunggasan ini diprediksi membaik hingga akhir 2023. Kepala Riset Surya Fajar Sekuritas Raphon Prima mengatakan tekanan pada harga day old chicken (DOC) dan broiler membuat para konsumen JPFA yaitu para peternak mengurangi pembelian pakan ternak. Karena pada saat harga DOC dan broiler rendah ini artinya jumlah DOC dan broiler di pasaran melimpah. Menurutnya, perlu waktu beberapa bulan hingga peternak mengurangi produksinya hingga tercapai keseimbangan jumlah DOC dan broiler dan membuat harga kembali normal. Setelah harga normal, peternak diperkirakan kembali memacu produksi dan meningkatkan pembelian pakan ternak dari JPFA.
Baca Juga: Laba Emiten Poultry Tergerus Daya Beli "Kami perkirakan hal ini terjadi di kuartal IV 2023," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/6). Pada kuartal I 2023, JPFA mencetak pendapatan sebesar Rp 11,76 triliun atau turun 3,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,15 triliun. Sementara bottom line mencetak rugi bersih sebesar Rp 249,92 miliar dari laba bersih Rp 603,73 miliar pada kuartal I 2022. Equity Research Analyst Aldiracita Sekuritas Indonesia Timothy Gracianov memaparkan, capaian tersebut berada di bawah estimasinya. Penyebabnya antara lain, penurunan harga DOC dan biaya pemusnahan yang lebih tinggi.
JPFA Chart by TradingView