JAKARTA. Laba PT Asuransi Jasa Tania (Jastan) menurun pada kuartal pertama tahun ini. Labanya menurun sebesar 9,8% menjadi Rp 13,7 miliar.Kepala Divisi Keuangan Jastan Teddy Sastra mengatakan, penurunan laba lantaran jumlah klaim selama Januari-Maret lalu cukup banyak. Selain itu, penurunan laba juga terjadi karena pendapatan premi menurun. Jastan mencatat pendapatan premi bruto menurun sebesar 35% menjadi Rp 18,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Teddy menjelaskan, penyebab penurunan pendapatan premi ini karena adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Menurutnya, konsumen dari perusahaan BUMN beralih menggunakan BPJS. "Pendapatan premi berkurang hingga Rp 60 miliar dari asuransi kesehatan karena berkurangnya satu perusahaan tersebut,"ujar Teddy Rabu (25/6).Selain itu, Teddy juga menyebut penetapan tarif premi berdasarkan SE 06 tentang tarif premi kendaraan bermotor juga turut mempengaruhi penurunan pendapatan premi. "Ada beberapa nasabah yang berkurang akibat tarif baru tersebut," kata Teddy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Laba Jastan melorot gara-gara BPJS
JAKARTA. Laba PT Asuransi Jasa Tania (Jastan) menurun pada kuartal pertama tahun ini. Labanya menurun sebesar 9,8% menjadi Rp 13,7 miliar.Kepala Divisi Keuangan Jastan Teddy Sastra mengatakan, penurunan laba lantaran jumlah klaim selama Januari-Maret lalu cukup banyak. Selain itu, penurunan laba juga terjadi karena pendapatan premi menurun. Jastan mencatat pendapatan premi bruto menurun sebesar 35% menjadi Rp 18,1 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Teddy menjelaskan, penyebab penurunan pendapatan premi ini karena adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Menurutnya, konsumen dari perusahaan BUMN beralih menggunakan BPJS. "Pendapatan premi berkurang hingga Rp 60 miliar dari asuransi kesehatan karena berkurangnya satu perusahaan tersebut,"ujar Teddy Rabu (25/6).Selain itu, Teddy juga menyebut penetapan tarif premi berdasarkan SE 06 tentang tarif premi kendaraan bermotor juga turut mempengaruhi penurunan pendapatan premi. "Ada beberapa nasabah yang berkurang akibat tarif baru tersebut," kata Teddy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News