JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 247 miliar di 2016. Jumlah tersebut meningkat 258% dibanding tahun 2015 yang hanya mencatatkan laba sebesar Rp 69 miliar."Kontribusi laba dari industri gula sebesar Rp 58 miliar. Peningkatan laba cukup signifikan ini terutama terjadi pada sektor farmasi dan alat kesehatan sebesar Rp 74 miliar dan sektor perdagangan Rp 302 miliar," kata Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo pada paparan pencapaian dan kinerja RNI di Gedung RNI, Selasa (14/3).Namun sektor perkebunan 2016 mengalami pukulan berat khususnya karena harga CPO (minyak kelapa sawit) yang melorot. Sementara itu, sektor perkebunan dengan produk antara lain teh hijau dan teh hitam mengalami kerugian sebesar Rp 57 miliar dan ada eliminasi sebesar Rp 129 miliar.
Laba konsolidasi RNI meningkat 258% di 2016
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 247 miliar di 2016. Jumlah tersebut meningkat 258% dibanding tahun 2015 yang hanya mencatatkan laba sebesar Rp 69 miliar."Kontribusi laba dari industri gula sebesar Rp 58 miliar. Peningkatan laba cukup signifikan ini terutama terjadi pada sektor farmasi dan alat kesehatan sebesar Rp 74 miliar dan sektor perdagangan Rp 302 miliar," kata Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo pada paparan pencapaian dan kinerja RNI di Gedung RNI, Selasa (14/3).Namun sektor perkebunan 2016 mengalami pukulan berat khususnya karena harga CPO (minyak kelapa sawit) yang melorot. Sementara itu, sektor perkebunan dengan produk antara lain teh hijau dan teh hitam mengalami kerugian sebesar Rp 57 miliar dan ada eliminasi sebesar Rp 129 miliar.